BUMDes Kudus Curhat Modal-Lahan, Menteri Teten: Ada KUR

BUMDes Kudus Curhat Modal-Lahan, Menteri Teten: Ada KUR

Dian Utoro Aji - detikJateng
Jumat, 04 Nov 2022 18:38 WIB
Menteri Teten Masduki meninjau hasil produksi BUMDes di Kabupaten Kudus, Jumat (4/11/2022).
Menteri Teten Masduki meninjau hasil produksi BUMDes di Kabupaten Kudus, Jumat (4/11/2022). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Kudus -

Puluhan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di Kudus menyampaikan sejumlah keluhan ke Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki. Mereka mengeluhkan soal lahan dan modal untuk pengembangan BUMDes.

Hal itu disampaikan perwakilan para BUMDes ketika bertemu Teten yang meninjau pameran UMKM di Wisma Djarum Ploso, Kudus, Jumat (4/11). Salah satu BUMDes Krandon Kecamatan Kota, Yeni mengeluh karena tidak memiliki lahan.

Persyaratan mendirikan BUMDes pun terganjal dengan tidak adanya lahan. Padahal, menurut Yeni, BUMDes di desanya sudah dapat memberdayakan warga dan menampung UMKM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misi kita menjadi BUMDes menjadi rumah besar UMKM yang ada di Desa Krandon, tapi kendalanya di lahan. Kendalanya ada di BPN. Kami bisa memberdayakan SDM tanpa tersedia potensi alam dengan kreativitas kita bisa mengolah produk makanan dengan kemasan," jelas Yeni saat berdialog di Wisma Djarum Ploso, Jumat (4/11/2022).

"Kami ingin menjadi perusahaan bagaimana BUMDes Krandon ini menjadi unit usaha bersama merangkul UMKM yang ada di desa kami. Kendala terkait rumah produksi, kami sedang proses izin PIRT-nya, terkendala persyaratan yang harus terpenuhi, tempat yang tidak masuk dalam persyaratan sehingga perizinan sulit diterbitkan," ucap Yeni.

ADVERTISEMENT

Sedangkan pengelola BUMDes Pedawang Kecamatan Bae, Rubiyanti pun mengaku terkendala soal modal di BUMDes. Dia pun menanyakan soal penggunaan anggaran dana desa untuk penyertaan modal di BUMDes.

"BUMDes ini produk kami pangan, kami bukan lagi mengolah hasil tani, kami mengolah dengan limbah dari nanas dan turunannya. Kami tanyakan dana desa muncul sebesar Rp 90 juta. Apakah ini bisa ketika dana desa diambil untuk penyertaan modal untuk memperbesarkan BUMDes kami, karena untuk serat daun nanas itu kita butuh peralatan yang lain-lain," kata

Dalam kesempatan tersebut, Teten Masduki berjanji menampung curhatan para BUMDes di Kudus. Soal tanah, kata dia, akan disampaikan kepada staf khusus Menteri ATR/BPN, sedangkan terkait dengan modal, bisa memanfaatkan KUR (kredit usaha rakyat).

"Nanti soal lahan bisa ditangani bisa mendapatkan untuk persyaratan. Saya tertarik dengan nanas, ini potensi yang luar biasa. Pakaian kita bagian besar impor, karena kita tidak punya kapas untuk bahan utama," kata Teten saat memberikan tanggapan kepada BUMDes di Kudus.

"Jadi ini bagus dan untuk dikembangkan. Kalau kami ada KUR itu bisa sampai Rp 500 juta untuk pembiayaan alat dan sebagainya, kita ada mendirikan koperasi 4-5 persen. Ini bisa manfaatkan untuk BUMDes," ujar Teten.




(ahr/ams)


Hide Ads