Sebanyak 120.290 keluarga penerima manfaat (KPM) di Klaten akan menerima bantuan langsung tunai (BLT) terkait kenaikan harga BBM. BLT akan disalurkan dua tahap penyaluran.
"Terkait penyesuaian harga BBM, pemerintah melalui Kemensos akan menyalurkan BLT BBM di Klaten. Tahap pertama ada 88.926 KPM, tahap kedua 30. 593 KPM dan tahap ketiga ada 771 KPM sehingga total jumlah 120.290 KPM," terang Kepala Dinas Sosial P3A dan KB Pemkab Klaten, Much Nasir, kepada wartawan di Pemkab Klaten, Senin (5/9/2022).
Dijelaskan Nasir, setiap KPM di Klaten itu akan menerima BLT yang besarnya Rp 150.000 selama empat bulan. Empat bulan itu dimulai pada September sampai Desember 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai September, Oktober, November dan Desember yang akan diterimakan dua kali. Besok tanggal 7-11 September akan mulai direalisasikan tahap pertama," lanjut Nasir.
Setelah tahap pertama selesai, kata Nasir, akan dilanjutkan tahap berikutnya sampai selesai. Penyaluran lewat PT Pos berupa uang tunai.
"Mekanisme penyaluran lewat PT Pos, berupa uang tunai dan lewat komunitas desa. Jadi lewat komunitas desa atau lewat kantor PT Pos kecamatan," terang Nasir.
Bantuan BLT itu, papar Nasir, ditujukan bagi warga miskin dan rentan miskin yang terdampak penyesuaian harga BBM. Data tersebut masih terus diproses PT Pos.
"Kita baru cek datanya, hari ini PT Pos baru menyusun jadwal rencana realisasi. Dengan ada penyesuaian harga BBM akan berdampak pada harga, BLT ini untuk membantu," sambung Nasir.
Dinas menurut Nasir sedang berkoordinasi dengan PT Pos untuk detail penerima. Namun jika melihat data penerima bansos lainnya diperkirakan sama.
"Bisa jadi sama karena datanya dari Kemensos yang asalnya dari DTKS. Data DTKS itu memang dari desa tapi apakah desa itu update atau tidak datanya kita belum tahu, " sebut Nasir.
Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...
Nasir menambahkan para pendamping desa dan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) diharapkan bisa membantu pencairan. Bantuan lainnya juga jalan terus.
"Untuk bansos lainnya tetap jalan terus. Termasuk nanti BLT dari dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau (DBHCT) dari provinsi dan kabupaten sebentar lagi nanti September atau Oktober," imbuh Nasir.
Jumlah penerima BLT DBHCHT provinsi, ujar Nasir, sudah dihitung. Jumlahnya 1.332 KPM buruh pabrik rokok dan buruh tembakau.
"Jumlahnya DBHCHT propinsi 1.332 KPM dari buruh pabrik rokok dan buruh tani tembakau. Untuk kabupaten ada 4.150 KPM , penerima beda dan tidak boleh dobel, besarnya sama untuk empat bulan," rinci Nasir.
Iyem, warga Mojayan, Klaten Tengah mengatakan BLT BBM sebelumnya dia juga dapat. Dirinya mengaku senang.
"Ya dapat ya senang. Tapi yang dulu biasanya saya bagi dengan keluarga lainnya yang tidak dapat," ujar Iyem pada detikJateng.