Delegasi dari negara Libya tertarik bekerja sama bidang kelautan dan perikanan dengan Indonesia. Salah satunya terkait mesin kapal yang digunakan nelayan Jawa Tengah.
Hal itu ditandai dengan MoU antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah dan Kamar Dagang dan Industri Tripoli Libya di kantor Balai Besar Penangkapan Ikan (BPPI) Semarang. Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) turut hadir dan mendampingi delegasi Libya.
"Mereka sudah menandatangani beberapa MoU dengan Kadin kita yang ada di Jateng, bahkan sudah beberapa melihat secara langsung produk-produk (kelautan dan perikanan), dan beliau (delegasi Libya) senang. Termasuk salah satunya yaitu mesin kapal yang berkapasitas 6,5 GT," kata Gus Yasin di kantor BBPI Semarang, Rabu (20/7/2022).
Yasin menjelaskan delegasi Libya tertarik dengan mesin kapal yang digunakan nelayan di Jawa Tengah karena suara mesin tidak berisik. Selain itu bahan bakar tidak menggunakan solar melainkan LPG 3 kg di mana satu tabung gas LPG 3 kg seharga Rp 20.000 setara dengan 7 liter solar. Namun belum dijelaskan akan seperti apa bentuk kerja sama terkait hal itu.
"Mereka mengatakan ini inovasi yang bagus dan suaranya tidak bising. Di sana (Libya) masih kebanyakan memakai solar," jelasnya.
Tidak hanya soal perikanan dan kelautan, lanjut Yasin, delegasi Libya tertarik dengan furnitur Jepara. Maka diagendakan pada Kamis (21/7) besok mereka akan melihat produk furniture di Jepara.
"Besok delegasi Libya juga akan berangkat ke Jepara untuk melihat produk furniture dan juga pakaian," ujarnya.
Yasin di depan delegasi Libya juga memaparkan potensi kelautan dan perikanan Jateng. Dari catatan yang diperoleh detikJateng, dalam paparan Yasin disebutkan produksi perikanan tangkap pada tahun 2021 di Jateng sebanyak 352.939 ton dengan nilai produksi sebesar Rp 3,9 triliun.
Kemudian untuk produksi perikanan budi daya di tahun 2021 sebesar 523.357,99 ton dengan nilai produksi Rp 10,3 triliun. Selain itu komoditas garam di Jateng tahun 2021 produksinya sebesar 197.623,92 kg. Data lainnya yaitu volume ekspor produksi perikanan Jateng pada tahun 2021 sebesar 48.456 ton dengan nilai Rp 4,27 triliun.
"Ada lima negara tujuan utama ekspor kelautan dan perikanan, yakni Cina, Jepang, USA, Malaysia dan Korea Utara," jelas Yasin.
(rih/sip)