Daftar 17 Kalurahan-Kelurahan Kulon Progo Terdampak Proyek Tol Jogja-YIA

Daftar 17 Kalurahan-Kelurahan Kulon Progo Terdampak Proyek Tol Jogja-YIA

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Kamis, 14 Jul 2022 16:11 WIB
Pejabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana. Foto diunggah pada Kamis (14/7/2022).
Pejabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana. (Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng)
Kulon Progo -

Sebanyak 16 kalurahan dan satu kelurahan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan terdampak pembangunan Tol Jogja-Yogyakarta International Airport (YIA). Wilayahnya tersebar di enam kapanewon.

"Di Kulon Progo ini nanti (pembangunan jalan tol) menyangkut di enam kapanewon," ujar Pejabat (Pj) Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana usai mengikuti audiensi pembangunan jalan tol di Kompleks Pemkab Kulon Progo, Kamis (14/7/2022).

6 Kapanewon yang terdampak Tol Jogja-YIA:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  1. Sentolo
  2. Nanggulan
  3. Pengasih
  4. Wates
  5. Temon
  6. Kokap

Adapun 17 kalurahan-kelurahan yang bakal terdampak proyek Tol Jogja-YIA:

  1. Kalurahan Banguncipto
  2. Kaliagung, Sentolo
  3. Kalurahan Donomulyo di Nanggulan
  4. Kalurahan Pengasih
  5. Sendangsari
  6. Karangsari, Pengasih
  7. Kalurahan Kulur
  8. Kaligintung
  9. Temon Wetan
  10. Temon Kulon
  11. Karangwuluh
  12. Sindutan
  13. Kebonrejo
  14. Janten di Kapanewon Temon
  15. Hargorejo, Kokap
  16. Hargomulyo, Kokap
  17. Kelurahan Wates di Wates

Terhadap rencana pembangunan jalan tol di Kulon Progo ini, Saktiyana mengklaim telah menyampaikan sejumlah masukan kepada pelaksana proyek, yaitu PT Jogja Solo Marga Makmur (JMM) terkait keselamatan dan keamanan masyarakat yang tinggal di sekitar jalan tersebut. Antara lain perlunya memperhatikan pengamanan pagar pembatas.

ADVERTISEMENT

"Tentu yang harus kita siapkan adalah keamanan masyarakat sekitar, karena jalan tol ini kan kecepatan tinggi ya to, ini pengamanan pagar dan sebagainya harus kita siapkan," ujarnya.

Selain itu, juga ada masukan terkait kehadiran jalan penghubung untuk memudahkan mobilitas masyarakat setempat. Jalan penghubung ini diperlukan agar hubungan sosial masyarakat tidak terputus.

"Juga mungkin ada jalan entah itu di atas jalan tol atau di bawah jalan tol, ya itu jalannya walau tidak terlalu lebar tapi itu merupakan cara untuk hubungan sosialnya masih tetap berlangsung antara sisi jalan tol sebelah kanan dan kiri, utara, selatan, barat timur," ujarnya.

"Walaupun ini tidak kita tuntut jalannya itu bisa lewat mobil pas-pasan atau tidak yang penting itu fungsi sosialnya masih bisa berjalan tidak kemudian benar-benar terputus gara-gara jalan tol, begitu yang kita sampaikan masukan-masukannya," imbuhnya.

Ditemui di lokasi yang sama, Direktur Teknik PT JMM, Pristi Wahyono, mengatakan pihaknya sudah mengurus izin penetapan lokasi (IPL) 17 kalurahan-kelurahan di Kulon Progo yang bakal terdampak pembangunan jalan tol. Proses ini masih berlangsung hingga sekarang.

"Saat ini kita masih proses izin penetapan lokasi, mudah-mudahan izin penetapan lokasi yang dikeluarkan oleh Pak Gubernur itu segera turun," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Pristi mengatakan setelah IPL turun, dilanjutkan proses desain jalan tol. Selanjutnya dilakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pembebasan lahan terdampak.

"Memang semua berproses ya setelah itu nanti kita paralel dengan itu kita melakukan desain jalan tol ini. Alhamdulillah secara trase sudah final, sudah selesai tinggal kita memproses desain sama pembebasan tanah. Karena proses setelah IPL itu kemudian ada sosialisasi kepada masyarakat kemudian ada lagi konsultasi publik dan masyarakat, appraisal, pembebasan, pembayaran dan sebagainya itu kira-kira," jelasnya.

Pristi mengatakan jika tidak ada kendala, proses pembebasan lahan direncanakan berlangsung pada akhir 2022 hingga akhir 2023 mendatang. Ia mengharap pemerintah bisa turut membantu memudahkan proses pembebasan lahan tersebut supaya proyek ini dapat berjalan lancar.

"Kalau rencana kita itu akhir 2022 ini sudah mulai sampai dengan akhir tahun 2023. Namun kembali lagi sekarang kan ya kita tahu bahwa tanah ini menjadi tanggung jawab pemerintah kan, ya mudah-mudahan pemerintah bisa memenuhi lah apa yang menjadi kebutuhan untuk pembebasan tanah ini. Karena ini kan proyek PSN ya, tanah adalah jadi tanggung jawab pemerintah dalam hal ini adalah Dirjen Bina Marga," ucapnya.

Adapun untuk target operasional, direncanakan bisa dilakukan sekitar akhir 2025 mendatang. "Untuk operasional target kita akhir tahun 2025 sampai awal tahun 2026," jelas Pristi.

Untuk diketahui jalan tol Jogja-YIA ini nantinya memiliki panjang sekitar 38,5 km. Menggunakan sistem at grade, jalan ini akan memiliki 3 exit tol yang rencananya dibangun di wilayah Sentolo, Pengasih, dan sekitar YIA di Temon.

Adapun kehadiran jalan tol ini untuk memudahkan konektivitas dan kelancaran arus lalu lintas khususnya dari Kota Jogja ke YIA.

Halaman 2 dari 2
(sip/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads