Jateng Inflasi Tinggi, Harga Bahan Pokok di Ungaran Alami Kenaikan

Jateng Inflasi Tinggi, Harga Bahan Pokok di Ungaran Alami Kenaikan

Ria Aldila Putri - detikJateng
Kamis, 14 Jul 2022 15:58 WIB
Pasar Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (14/7/2022).
Pasar Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (14/7/2022). Foto: Ria Aldila Putri/detikJateng
Semarang -

Jawa Tengah mengalami inflasi tinggi dan kenaikan harga sejumlah bahan pokok disebut menjadi salah satu biangnya. Di Pasar Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang, pedagang menyebut harga bahan pokok memang mengalami kenaikan.

Salah satu pedagang sembako, Abdul (34), mengatakan harga bahan pokok semakin hari semakin meningkat. Beberapa komoditi bahkan naik Rp 5 ribu dalam sepekan.

"Jadi sudah mahal memang, tapi makin hari makin mahal, seminggu ini saja kenaikan harganya bisa sampai Rp 5 ribu sendiri," kata Abdul di Pasar Bandarjo, Kamis (14/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan bahan pokok yang mengalami kenaikan ini utamanya yang berbahan dasar tepung terigu.

"Kalau tepung-tepung itu naik terus. Tepung sekarang itu sudah Rp 220 ribu kalau yang curah, jadi nanti untuk ecerannya Rp 10 ribu. Beda lagi yang merek, Segitiga Biru itu Rp 135 per karton jadi kalau ngecer ya Rp 12 ribu. Tepung-tepung itu naik terus," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Salah satu penjual bahan pokok lainnya, Sarinah, menyebut naiknya harga tepung ini mengakibatkan harga bahan pokok yang berbahan dasar tepung lainnya ikut merangkak naik.

"Ini juga mi kering-mi telur juga naik ya. Mi Eko ini kan dari sananya sekarton itu Rp 60 ribu isinya 6 jadi kalau dari sana Rp 10 ribu sebungkus, kami jual yang Rp 10.500-Rp 11 ribu lah paling mahal. Tepung ecer yang curah Rp 10.500 kalau Pita Merah Rp 11.500, Segitiga Biru Rp 12 ribu," ucap Sriyanah.

"Katanya naik gara-gara konflik itu loh perang antara Rusia dan Ukraina," imbuhnya.

Selain tepung, bahan pokok lain seperti telur ayam harganya masih tinggi. Telur ayam kini di harga Rp 27.500-28.000 per kilogramnya.

"Kalau telur itu relatif masih tinggi sekarang saya jual per kilonya Rp 28 ribu, per peti lebih murah Rp 440 ribu-Rp 450 ribuan lah," ucap Muji, pedagang telur.

Selengkapnya di halaman selanjutnya

Sementara itu, untuk harga sayur relatif stabil di harga Rp 4 ribu per ikatnya, kemudian harga cabai masih tinggi di kisaran Rp 80 ribu per kilogram namun diprediksi akan turun.

"Wah ini sayur lagi murah semuanya Rp 4 ribuan, ini kalau cabai juga sudah turun kemarin itu Rp 90 (ribu) sekarang sudah Rp 80 (ribu) ini besok juga pasti turun lagi paling jadi Rp 75 ribu," sebut Khoiriyah, pedagang sayur.

Pasar Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (14/7/2022).Pasar Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (14/7/2022). Foto: Ria Aldila Putri/detikJateng

Untuk harga bumbu dapur seperti bawang putih dan bawang merah disebutkan juga masih tinggi namun lebih stabil.

"Bawang putih sekilo Rp 28 ribu, bawang merah sekilo Rp 65 ribu. Relatif mahal tapi stabil segini ini harganya. Kalau harga daging ayam di harga Rp 35 ribu per kilogram," ucapnya.

Sementara itu, Alfidah (46), ibu rumah tangga asal Ungaran Barat mengeluhkan harga bahan pokok yang masih saja tinggi.

"Ini mi naik, telur mahal, tepung juga mahal. Cabai juga masih mahal kalau beli 5 ribu paling cuma dapat berapa biji, bisa lah dihitung pakai jari," keluhnya.

Untuk diketahui, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelumnya mengungkapkan inflasi Jawa Tengah sudah berbahaya. Tingkat inflasi Jawa Tengah tahun ke tahun (Juni 2022 terhadap Juni 2021) sebesar 4,97. Beberapa penyebab disebut Ganjar sebagai biang kerok, salah satunya harga cabai.

"Beberapa komoditas yang membuat inflasi yaitu bawang merah dan cabai. Menarik lagi di Jawa Tengah ini surplus semua, makanya ini surplus tapi kok harganya tinggi. Dugaan saya bawang merah sama cabainya 'piknik' ke beberapa daerah lain yang membutuhkan," kata Ganjar dalam keterangan yang diterima detikJateng, Selasa (12/7).

Halaman 2 dari 2
(rih/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads