Tunjangan ASN Solo Terancam Ditunda Jika Ada yang Tak Mau Vaksin Booster

Tunjangan ASN Solo Terancam Ditunda Jika Ada yang Tak Mau Vaksin Booster

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Rabu, 13 Jul 2022 11:31 WIB
Ilustrasi uang rupiah
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Squirescape)
Solo -

Pemkot Solo mengancam akan menunda pencairan tunjangan Aparatur Sipil Negara (ASN) jika tak mau mengikuti vaksinasi lengkap dan booster. Bahkan sanksi tak cuma diberikan kepada ASN yang bersangkutan, namun seluruh teman sekantornya.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Solo Dwi Ariyatno mengatakan aturan tersebut tertulis dalam SE Sekda Solo Nomor KS.00.23/2348/2022. Hal ini dilakukan untuk menggenjot vaksinasi booster di Solo, apalagi saat ini kasus COVID-19 mulai naik lagi.

"Di SE ada syarat ketentuan harus laporan 100 persen. Kalau satu OPD (organisasi perangkat daerah) sudah 100 persen maka dibayarkan. Tapi kalau ada satu yang belum, maka satu OPD ditunda semua," kata Dwi di Balai Kota Solo, Selasa (13/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aturan ini tak cuma menyasar pegawai berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Para pegawai kontrak, pegawai BLUD dan outsourcing pun turut mendapatkan ancaman jika tak mau divaksin.

"Pegawai TKPK, pegawai BLUD dan outsourcing yang belum vaksin maka akan menjadi bahan evaluasi untuk perpanjangan kontrak mendatang," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Akan tetapi ada pengecualian bagi ASN yang memang terkendala untuk mengikuti vaksinasi, seperti baru saja sembuh dari terpapar COVID-19 atau memiliki kondisi tertentu. Hal ini harus dibuktikan dengan keterangan dari dokter.

"Seperti di BKPSDM, ada satu yang belum divaksin karena mengalami gejala cukup parah, jadi disarankan untuk ditunda dulu. Kalau seperti itu boleh. Tapi kalau cuma alasan tidak mau ya nggak bisa," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih memperkirakan ada sekitar 100 ASN yang belum mengikuti vaksinasi. Adanya SE tersebut diharapkan bisa mendorong ASN untuk mau divaksin.

"Kita sebagai ASN harus menjadi contoh untuk masyarakat. Apalagi sekarang kan booster juga jadi syarat perjalanan," ujar Luhut.

Berdasarkan data DKK Solo, capaian booster Kota Solo 58,23 persen atau setara 242.908 jiwa hingga Minggu 10 Juli 2022. Saat ini layanan vaksinasi dibuka di semua Puskesmas di Solo.




(sip/apl)


Hide Ads