Jawa Tengah mengalami inflasi tinggi dan kenaikan harga sejumlah bahan pokok disebut menjadi salah satu biangnya. Di Pasar Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang, pedagang menyebut harga bahan pokok memang mengalami kenaikan.
Salah satu pedagang sembako, Abdul (34), mengatakan harga bahan pokok semakin hari semakin meningkat. Beberapa komoditi bahkan naik Rp 5 ribu dalam sepekan.
"Jadi sudah mahal memang, tapi makin hari makin mahal, seminggu ini saja kenaikan harganya bisa sampai Rp 5 ribu sendiri," kata Abdul di Pasar Bandarjo, Kamis (14/7/2022).
Ia mengatakan bahan pokok yang mengalami kenaikan ini utamanya yang berbahan dasar tepung terigu.
"Kalau tepung-tepung itu naik terus. Tepung sekarang itu sudah Rp 220 ribu kalau yang curah, jadi nanti untuk ecerannya Rp 10 ribu. Beda lagi yang merek, Segitiga Biru itu Rp 135 per karton jadi kalau ngecer ya Rp 12 ribu. Tepung-tepung itu naik terus," jelasnya.
Salah satu penjual bahan pokok lainnya, Sarinah, menyebut naiknya harga tepung ini mengakibatkan harga bahan pokok yang berbahan dasar tepung lainnya ikut merangkak naik.
"Ini juga mi kering-mi telur juga naik ya. Mi Eko ini kan dari sananya sekarton itu Rp 60 ribu isinya 6 jadi kalau dari sana Rp 10 ribu sebungkus, kami jual yang Rp 10.500-Rp 11 ribu lah paling mahal. Tepung ecer yang curah Rp 10.500 kalau Pita Merah Rp 11.500, Segitiga Biru Rp 12 ribu," ucap Sriyanah.
"Katanya naik gara-gara konflik itu loh perang antara Rusia dan Ukraina," imbuhnya.
Selain tepung, bahan pokok lain seperti telur ayam harganya masih tinggi. Telur ayam kini di harga Rp 27.500-28.000 per kilogramnya.
"Kalau telur itu relatif masih tinggi sekarang saya jual per kilonya Rp 28 ribu, per peti lebih murah Rp 440 ribu-Rp 450 ribuan lah," ucap Muji, pedagang telur.
Selengkapnya di halaman selanjutnya
(rih/aku)