Disebut Biang Kerok Inflasi Jateng, Harga Cabai di Semarang Belum Stabil

Disebut Biang Kerok Inflasi Jateng, Harga Cabai di Semarang Belum Stabil

Afzal Nur Iman - detikJateng
Rabu, 13 Jul 2022 16:13 WIB
Harga cabai di pasar tradisional Banjarnegara naik, Selasa (7/6/2022).
Ilustrasi. Harga cabai di pasar tradisional Banjarnegara naik, Selasa (7/6/2022). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Semarang -

Naiknya harga cabai dan bawang merah disebut sebagai faktor tingginya inflasi di Jawa Tengah (Jateng). Pedagang pasar di Semarang menyebut harga cabai saat ini sudah mengalami penurunan namun belum stabil.

"Cabai (merah) masih Rp 80 ribu per kilo, masih sedikit turunnya. Ini (cabai setan) Rp 70 ribu, sekarang mahalan ini," kata pedagang di Pasar Peterongan, Semarang, Ati (52), saat ditemui di kiosnya, Rabu (13/7/2022).

Harga disebut mulai turun sejak tiga hari lalu. Sebelumnya, harga cabai di pasar tersebut mencapai Rp 100 ribu.

Meski sudah mengalami penurunan, harga cabai masih konsisten tinggi dibanding sebelum Idul Fitri pada bulan Mei lalu yang berkisar Rp 35 ribu.

"Lebaran sih nggak begitu, lebaran cuma 40. Setelah Lebaran itu langsung naik, naik, naik," ujarnya.

Pedagang di Pasar Peterongan, Semarang, Rabu (13/7/2022).Pedagang di Pasar Peterongan, Semarang, Rabu (13/7/2022). (Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng)

Selain cabai, bawang merah juga mengalami kenaikan tajam. Harga bawang merah saat ini mencapai Rp 60 ribu per kilo. Padahal sebelumnya hanya Rp 30 ribu.

Harga-harga yang sedang mengalami kenaikan di Pasar Peterongan di antaranya telur, mi basah, dan tepung terigu. Harga telur yaitu Rp 28 ribu dan tepung terigu biasa Rp 12 ribu.

"Harapannya ya diturunkan biar harganya stabil, kasihan ibu-ibu, emak-emak kasihan dapurnya belanja Rp 50 ribu dapatnya cuma bumbu doang," jelasnya.

Sebelumnya, tingkat inflasi Jawa Tengah tahun ke tahun (Juni 2022 terhadap Juni 2021) sebesar 4,97. Beberapa penyebab disebut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebagai biang kerok, salah satunya harga cabai.

"Beberapa komoditas yang membuat inflasi yaitu bawang merah dan cabai. Menarik lagi di Jawa Tengah ini surplus semua, makanya ini surplus tapi kok harganya tinggi. Dugaan saya bawang merah sama cabainya 'piknik' ke beberapa daerah lain yang membutuhkan," kata Ganjar dalam keterangan yang diterima detikJateng, Selasa (12/7).




(rih/sip)


Hide Ads