Jelang Idul Adha, Pande Besi di Bantul Banjir Pesanan Pisau Kelet

Jelang Idul Adha, Pande Besi di Bantul Banjir Pesanan Pisau Kelet

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Kamis, 07 Jul 2022 17:40 WIB
Display penjualan aneka pisau di Pedukuhan Karangasem, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Kamis (7/7/2022).
Display penjualan aneka pisau di Pedukuhan Karangasem, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Kamis (7/7/2022). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng)
Bantul -

Pande atau pandai besi di Pedukuhan Karangasem, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kebanjiran pesanan pisau untuk menguliti hewan kurban jelang Idul Adha. Pesanan pisau tersebut meningkat hingga 200 persen.

Salah satu pande besi di Karangasem, Sarjono mengatakan meningkatnya pesanan pisau sudah terjadi mulai usai Idul Fitri. Sedangkan puncaknya terjadi menjelang Idul Adha ini.

"Kenaikan penjualan hampir 200 persen untuk pisau kelet (menguliti hewan kurban), mulai ada peningkatan itu pasca-Idul Fitri sampai sekarang," katanya saat ditemui di sentra perajin alat pertukangan dan pertanian, Karangasem, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Kamis (7/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemesan pisau kelet di tempatnya, lanjut Sarjono, berasal dari berbagai daerah khususnya di luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dia menyebut, harga pisau kelet ini bervariasi tergantung permintaan pelanggan.

"Kebanyakan yang pesan pisau itu malah dari luar Bantul seperti Sleman, Prambanan, Godean. Kalau luar DIY juga ada seperti dari Pekalongan dan Gombong (Jawa Tengah)," ucapnya.

ADVERTISEMENT
Suasana di sentra pande besi Pedukuhan Karangasem, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak Kabupaten Bantul, Kamis (7/7/2022).Suasana di sentra pande besi Pedukuhan Karangasem, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak Kabupaten Bantul, Kamis (7/7/2022). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng)

"Untuk harga pisau dari Rp 50 ribu sampai Rp 70 ribu, kalau khusus pisau kelet itu standarnya Rp 70 ribu sampai Rp 150 ribu. Tapi ya tergantung, karena kan ada yang minta bentuk dan gagang pisaunya dibuat khusus," lanjut Sarjono.

Ditanya terkait omzet, Sarjono enggan mengungkapnya. Pada hari Minggu (6/7) lalu, Sarjono mengaku berhasil menjual 100 pisau.

"Ya hari Minggu itu bisa laku sampai 100 pisau, dan paling banyak yang laku ya pisau kelet itu tadi karena kan untuk keperluan saat kurban," ucapnya.

Pengelola salah satu tempat penjualan alat pertanian dan pertukangan di Kalurahan Gilangharjo, Inah, mengaku menjelang Idul Adha ini penjualan produk di tempatnya juga semakin menyenangkan.

"Ya jelas ada peningkatan untuk pembeli pisau jelang Idul Adha. Kalau detailnya berapa saya tidak bisa menjelaskan ya, yang jelas banyak," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya..

Sementara itu, penjual pisau di Kapanewon Piyungan, Bayuga Yusuf, mengatakan untuk hari biasa terkadang hanya mampu menjual sebilah pisau. Namun jelang Idul Adha seperti ini Bayuga mampu menjual lima kodi alias 100 pisau dalam sehari.

"Kalau hari biasa pisau jarang laku, paling hanya satu, dua saja. Tapi kalau mau Idul Adha seperti ini bisa menjual hampir lima kodi sehari, satu kodi itu 20 pisau jadi bisa 100 pisau sehari. Untuk permintaan paling banyak malah dari luar DIY seperti Kalimantan Sumatera sampai Jawa Barat," katanya.

Bayuga menilai naiknya penjualan pisau miliknya karena mengandalkan penjualan melalui media sosial dan market place. Terlebih, untuk harga yang dia patok terbilang sangat terjangkau.

"Untuk harga pisau yang dijual Rp 30 ribu sampai Rp 100 ribu. Sistem jualannya saya pakai medsos sama jualan di Piyungan," ucapnya.

Salah seorang pembeli pisau di tempat Bu Inah, Heru Kristanto mengaku sudah dua kali memesan pisau kelet di tempat Inah. Pasalnya, warga Kapanewon Kretek ini menilai pisau buatan Gilangharjo memiliki kualitas yang bagus.

"Sudah dua kali ini, dulu karena kata teman saya di sini (buat pisau di Gilangharjo) hasilnya bagus, dan ternyata benar. Kali ini saya pesan pisau ngeleti (menguliti) untuk kurban besok," ujarnya.

Menurut Heru, harga yang dipatok pande besi di Gilangharjo masih masuk akal. Mengingat setiap pesanan pisau memiliki harga yang berbeda-beda.

"Kalau dari segi harga relatif ya, tergantung bahannya juga. Kalau punya saya ini pakai laker (bearing) itu, harganya hanya Rp 30 ribu saja," katanya.

Halaman 2 dari 2
(aku/sip)


Hide Ads