Pemprov Jateng Minta Pasar Hewan di Daerah Dibuka Jelang Idul Adha

Pemprov Jateng Minta Pasar Hewan di Daerah Dibuka Jelang Idul Adha

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Senin, 13 Jun 2022 17:37 WIB
Para pedagang berjualan di pinggir jalan Pasar Hewan Plembon Klaten yang ditutup. Foto diambil Senin (13/6/2022).
Para pedagang berjualan di pinggir jalan Pasar Hewan Plembon Klaten yang ditutup. Foto diambil Senin (13/6/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Semarang -

Pasar hewan di sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Tengah ditutup terkait adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng melakukan berbagai upaya agar jelang Idul Adha pasar hewan bisa segera bisa buka agar memenuhi kebutuhan kurban.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno yang didampingi Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng, Agus Wariyanto dalam acara DMFI (Dog Meat Free Indonesia) Appreciation Ceremony & Seminar Internasional Jawa Tengah-Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) 2022 di Hotel Po Semarang.

"Kita sudah sediakan obatnya kita dapat suplai dari Kementerian Pertanian meski belum semua dipenuhi tapi bertahap. Kita sudah identifikasi kondisi ketersediaan untuk idul kurban, insyaallah cukup untuk memenuhi idul kurban," kata Sumarno, Senin (13/6/2022).

"Kita kebutuhan (Idul Adha) 273 ribu ekor, tersedia 400 ribu," imbuh Agus.

Ia membenarkan ada sejumlah pasar hewan ditutup di Jateng terkait PMK. Untuk membukanya kembali harus melihat kondisi. Namun ia berharap seluruh pasar bisa kembali dibuka jelang Idul Adha.

"Kalau buka itu lihat kondisi di daerah masing-masing. Dua mingguan biasanya kita evaluasi. Iya, (dibuka dekat Idul Adha) tapi kalau ada kondisi darurat kan tentu saja ditutup, pemenuhannya dari daerah yang aman," jelas Sumarno.

Saat ditanya apakah hewan yang terjangkit PMK layak untuk disembelih saat kurban, Sumarno dan Agus mengatakan sebenarnya tidak apa-apa ketika gejalanya masih ringan, namun jika sudah parah sebaiknya dihindari.

"Boleh (dikonsumsi) kecuali yang parah, kalau yang masih belum parah masih bisa. Salah satu solusinya (agar bisa dikonsumsi) kan disembelih ya," ujarnya.

Sementara itu data Satgas Pangan Polda Jateng yang diperoleh detikJateng dari Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy, disebutkan pada laporan Sabtu (11/6) lalu tercatat ada 97 pasar hewan yang ditutup terkait PMK. Pasar tersebut tersebar di 15 kabupaten/kota dan yang terbanyak ada di Wonogiri yaitu 22 tempat.

Data hewan terdampak, disebutkan ada 15.476 ekor suspek dan 289 ekor terpapar PMK, kemudian 1.840 ekor membaik. Ada juga 96 ekor yang mati dan 159 ekor disembelih. Sedangkan hewan ternak sehat ada 8.270.903 ekor.




(ahr/rih)


Hide Ads