Para perajin tahu tempe di Boyolali terus berjuang agar usahanya tetap berjalan di tengah terus melambungnya harga kedelai. Salah satunya dengan mengutak-atik ukuran maupun takarannya.
"Nggak bisa naik harga, cuma potongan dan ukuran tempenya diperkecil," kata Subandi, perajin tempe warģa Dukuh Bantulan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali kepada wartawan Rabu (16/3/2022).
Menurut dia, harga kedelai saat ini masih tinggi. Bahkan, harganya masih cenderung naik. Dia mengaku mendapatkan kedelai impor dengan harga Rp 11.900 per kilogram.
Mengantisipasi harga yang terus menggeliat, dia pun memilih membeli kedelai langsung dalam jumlah banyak.
"Saya beli langsung 6 ton, mengantisipasi karena harganya naik terus Rp 200 per kilogram tiap hari," ujarnya.
Subandi tiap hari memproduksi tempe dengan bahan baku 3,5 kuintal kedelai. Karena harga bahan baku yang terus naik, dia pun putar otak agar usahanya tetap jalan dan karyawannya tetap bisa bekerja.
Karena untuk menaikkan harga sudah tidak memungkinkan, akhirnya ukuran dan potongan tempe yang diperkecil.
Ini sudah kali kedua, Subandi mengutak-atik ukuran tempe. Saat harga kedelai normal, berkisar Rp 9.000 per kilogram, ukuran tempenya panjang 23 centimeter dan dijual Rp 2.500.
Kini ukurannya terus mengecil. Panjangnya dikurangi menjadi 17 centimeter. Sedangkan ketebalan juga dikurangi.
"Satu lonjoran tempe ini biasanya dipotong menjadi 10, sekarang jadi 11 potong. Karena mau menaikkan harga nggak mungkin," imbuh dia.
Hal yang sama dilakukan perajin tahu, Mardiyanto. Karena tak mungkin menaikkan harga lagi, maka ukuran dan takaran kedelai juga dikurangi.
"Mau menaikkan harga nggak bisa, karena bakul-bakul komplain dan nggak mau. Jadi solusinya ya dikurangi ukurannya," kata warga Dukuh Bantulan, Desa Jembungan ini.
Takaran kedelainya dikurangi dari 5 kuintal menjadi 44,5 kuintal. Ukuran tahunya juga sudah tiga kali diganti karena harga kedelai yang terus naik. Solusi ini dilakukan agar usahanya tetap bisa bertahan dan menggaji tujuh pekerjanya.
Satu potong tahu putih dijualnya Rp 300. Disaat normal, satu potong tahu putih berukuran 5 cm. Kini, ukurannya 3 cm dengan ketebalan sama. Sedangkan yang ukuran 5 cm, harganya lebih mahal.
Dia mengaku harga kedelai tembus Rp 12.250/kilogram. Kenaikan harga kedelai ini dirasakan sejak Januari lalu.
"Sehari produksi 130 plat tahu. Ada yang diambil bakul, dan saya jual sendiri ke pasar. Saya juga jual tahu goreng," tandasnya.
(ahr/mbr)