Bantul Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng hingga Tingkat Pedukuhan

Bantul Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng hingga Tingkat Pedukuhan

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Senin, 07 Mar 2022 16:02 WIB
Ilustrasi minyak goreng
Ilustrasi minyak goreng. Foto: Chuk S Widharsa
Bantul -

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Bantul terus melakukan operasi pasar untuk mencukupi kebutuhan minyak goreng di masyarakat. Rencananya, komoditas yang banyak dicari itu akan disalurkan hingga tingkat pedukuhan.

Kepala DKUKMPP Bantul Agus Sulistyana mengatakan operasi pasar digelar sejak Jumat (4/3/2022) hingga Selasa (8/3/2022).

Untuk Selasa besok, kata Agus, operasi pasar minyak goreng berlangsung di tiga kalurahan yakni Kalurahan Srimartani Kapanewon Piyungan, Kalurahan Canden Kapanewon Jetis, dan Kalurahan Panggungharjo Kapanewon Sewon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap kalurahan mendapat jatah mulai 600, 1.500 hingga 2.000 liter minyak goreng. Sistemnya nanti dari Kelurahan membagi ke tingkat pedukuhan agar tidak terjadi kerumunan, dan minyak goreng yang dibagikan hanya untuk warga yang disasar saja," kata Agus kepada detikJateng, Senin (7/3/2022).

Secara rinci, Kepala Bidang Sarana Perdagangan DKUKMPP Bantul Arum Bidayati menjelaskan, Kabupaten Bantul menerima jatah 20.100 liter minyak goreng dari Bulog Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Puluhan ribu liter minyak tersebut selanjutnya didistribusikan ke 13 kalurahan di Bantul.

ADVERTISEMENT

"Setiap hari kita lakukan monitoring minyak goreng dan ternyata ditemukan kelangkaan dan ada juga yang harganya masih tinggi. Karena itu bantuan dari Bulog langsung kita terima," ucap Arum kepada detikJateng.

"Tapi Bulog menyampaikan mekanisme operasi pasar tidak boleh ada kerumunan dan antrean. Jadi kami hanya menghubungkan Bulog dan pemerintah desa (kalurahan)," lanjut Arum.

Teknisnya, petugas di kalurahan akan melakukan pendataan melalui pedukuhan untuk memudahkan sebaran minyak goreng. Selanjutnya, kalurahan akan membeli minyak goreng dan selanjutnya mendistribusikan melalui masing-masing dukuh.

"Kalau sudah sesuai nanti ditata sebaran minyaknya. Nanti Pak Dukuh langsung berhadapan petugas dari Bulog. Sistem distribusinya pakai KTP ke tiap KK dan tiap KK dapat jatah masing-masing 2 liter dengan harga per liter Rp 14 ribu," jelasnya.

Terpisah, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa yang bisa menangani masalah minyak goreng dari Pemerintah pusat karena sudah menyangkut kasus nasional. Sehingga pihaknya berharap pemerintah pusat mampu melakukan operasi pasar.

"Dan alhamdulillah beberapa hari yang lalu dan beberapa hari ke depan kita lakukan operasi pasar bersama Bulog untuk menyelamatkan ketersediaan minyak goreng bagi rumah tangga dengan harga yang wajar, yaitu Rp 14 ribu per liter," kata Halim di Kantor DPRD Bantul hari ini.

"Dan ini akan terus kita lakukan karena kebijakan pemerintah pusat di mana pemerintah daerah turut mendukung dan melancarkan, menyiapkan data-data utamanya bagi warga miskin untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga yang wajar," imbuh Halim.




(ahr/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads