Kenaikan harga kedelai impor sebagai bahan baku tempe dan tahu direspons Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Saat mengunjungi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Erick meminta Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji berkoordinasi langsung dengan Sekretaris Menteri BUMN.
"Di meja makan, di Bale Kenyo, beliau berbicara terkait pengamanan ketersediaan bahan pangan. Pak Menteri minta saya secara teknis bicara dengan Pak Sesmen (Sekretaris Menteri BUMN)," kata Aji seusai bertemu Erick Thohir di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Senin (21/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hujan Es Landa Karanganyar! |
Bersamaan dengan kehadiran Erick, Aji mengatakan, di tingkat nasional ada pelantikan Badan Pangan atau Ketahanan Pangan Nasional. Badan tersebut secara khusus menangani ketersediaan bahan bahan maupun stabilitas harga untuk tiga komoditas utama, yaitu beras, jagung, dan kedelai.
"Pada prinsipnya, di DIY, tiga komoditas itu bisa surplus dan kekurangan pada saat-saat tertentu. Kalau kita bisa lakukan pengamanan, tidak ada banyak suplai atau surplus," kata Aji.
Hal itulah yang diminta Erick untuk dibahas secara teknis dengan Sesmen BUMN. "Nanti mengatur soal pengamanan pangan di Jogja," katanya.
Aji menambahkan, untuk komoditas beras, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X telah memberikan tugas kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Taru Martani untuk bisa berperan aktif dalam pengamanan pangan seperti Perum Bulog.
"Nanti akan saya pertemukan Taru Martani dengan Pak Sesmen (Sekretaris Menteri BUMN)," katanya.
(dil/rih)