Ada suasana berbeda di Gereja Injili di Tanah Jawa (GITJ) Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Gereja itu kini berhias pohon Natal yang dibuat menggunakan botol air mineral bekas.
Pantauan detikJateng di lokasi, pohon natal itu berada di depan gereja, Sabtu (13/12/2025). Pohon natal dari botol air mineral bekas ini memiliki tinggi 8 meter. Pohon ini dibuat dari 1.755 tumpukan botol bekas air mineral.
Untuk menambah kecantikan pohon, pihak gereja menambah sejumlah aksesori seperti lampu warna-warni dan bintang yang ada di atas pohon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendeta GITJ Juwana, Ponco Hadi Prasetyo menjelaskan pohon natal dari limbah botol bekas ini dikumpulkan dari para jemaat. Pohon ini memiliki tinggi 8 meter dengan diameter sekitar 50 sentimeter. Pohon ini dibuat dari 1.755 botol bekas menjelang ke atas.
"Botol ini kami kumpulkan dari para jemaah melalui anak-anak muda yang kreatif untuk dikembangkan," jelas Ponco Hadi ditemui di lokasi, Sabtu (13/12/2025).
Menurutnya pohon ini dikerjakan selama dua pekan. Menurutnya setiap tahun, mereka membuat pohon dari limbah. Sebelumnya dari bambu dan benang.
"Proses pembuatan sekitar 2 minggu ini. Mulai tahun 2023 kita sudah membuat pohon natal unik, kita membuat dari bambu, kemudian dari kreatif teman-teman membuat pohon natal seperti itu," jelasnya.
Dalam pekerjaan, pohon ini tidak mudah. Sebab pohon natal ini cukup tinggi. Para jemaat harus bergotong untuk mendirikan pohon natal tersebut.
"Akhirnya mereka merangkai botol ini untuk mendirikan. Kemarin kami membutuhkan kurang 11 orang untuk mendirikan pohon ini sehingga bisa mendirikan pohon ini," jelasnya.
Pohon natal dari limbah ini menurutnya juga sebagai bentuk kampanye untuk peduli terhadap lingkungan.
"Sebagai bentuk bagaimana kami selaku gereja untuk ikut membantu pemerintah dalam menangani masalah ekologis lingkungan limbah," jelas dia.
Dia juga mengungkap ada pesan khusus di balik pembuatan pohon Natal dari limbah botol tersebut. Seperti adanya diameter atau lingkaran di bawah bagian bawah. Makna lingkaran ini adalah agar bergandeng tangan saling erat antar umat beragama.
Selain itu ada bintang yang memiliki arti sebagai penerang warga sekitar.
"Pohon natal ini bertujuan dimana Pohon natal dibuat lingkaran biar maksud jemaah GIJT Juwana ini satu dengan yang lain bergandeng tangan saling erat lalu bintang di atas menunjukan pohon natal menjadi terang bagi lingkungan sekitar seperti itu," ungkap dia.
Salah satu jemaah Gereja, Kristian Mujiyono mengaku bangga dengan para jemaat mudah yang kreatif membuat pohon natal dari limbah. Menurutnya langkah ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar peduli terhadap lingkungan.
"Kami merasa bangga karena adanya kreativitas anak-anak muda ini, dan ini merupakan yang ketiga untuk menggunakan limbah yang ada, dulu itu dari bambu, kemarin benang, dan sekarang dari botol bekas air mineral," terang dia.
(ahr/ahr)











































