Ratu Maxima Kunjungi Kampung Batik Laweyan, Sempat Belajar Membatik

Ratu Maxima Kunjungi Kampung Batik Laweyan, Sempat Belajar Membatik

Tara Wahyu NV - detikJateng
Selasa, 25 Nov 2025 17:55 WIB
Ratu Belanda, Maxima belajar membatik saat berkunjung ke Kampung Batik Laweyan, Selasa (25/11/2025).
Ratu Belanda, Maxima belajar membatik saat berkunjung ke Kampung Batik Laweyan, Selasa (25/11/2025). (Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng)
Solo -

Ratu Belanda, Maxima, mengunjungi kawasan batik Laweyan usai dari Sragen dan Pura Mangkunegaran. Ratu Maxima menjajal pengalaman membatik menggunakan canting.

Dari pantauan detikJateng, Ratu Maxima tiba di Kampung Batik Laweyan sekira pukul 15.16 WIB. Ia memasuki gang di Kawasan Batik Laweyan dengan berjalan menuju ke sentra UMKM Amartha. Di kesempatan tersebut, Ratu Maxima sempat belajar membatik tulis.

Ia juga sempat berbincang dengan salah satu nasabah Amartha bernama Eny Zaqiyah. Dalam perbincangan itu, Ratu Maxima mengucapkan terima kasih karena telah diajari membatik. Ia juga berseloroh tidak akan jadi pembatik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terima kasih sudah mengajari membatik. Tapi sepertinya saya tidak akan jadi pembatik. Sudah berapa lama jadi nasabah amartha," tanya Ratu Maxima kepada Eny, Selasa (25/11/2025).

ADVERTISEMENT

Dalam perbincangan itu Eny menjawab bahwa sudah tiga tahun menjadi nasabah Amartha. Selama itu, ia mengatakan bahwa mendapat pelanggan dari luar negeri dan terus diajak pameran.

"Sudah tiga tahun. Usaha maju, dapat pelanggan dari luar, kami selalu diajak pameran di berbagai tempat," jawab Eny.

Di sisi lain, Ratu Maxima mengatakan bahwa ini kunjungan dia pertama kali di Kota Solo. Menurutnya Solo merupakan tempat yang indah.

"Ini pertama saya berada di sini, kunjungan saya di Indonesia, di Solo tempat yang sangat indah di mana saya mendapat kesempatan untuk berbicara dengan berbagai kelompok. Ada para pekerja industri garmen, mahasiswa yang sedang merencanakan masa depan mereka, serta sekelompok ibu-ibu luar biasa yang membuat batik dan juga para wirausaha mikro lainnya yang dengan usaha itu mampu membiayai pendidikan anak-anak mereka," ujar Ratu Maxima.

Ia mengatakan kunjungannya di Solo untuk belajar mengenai realitas finansial dari tiga kelompok berbeda. Selain itu, ia ingin mengetahui cara dalam menghadapi keadaan darurat.

"Tujuan utama dari percakapan ini adalah untuk belajar mengenai realitas finansial dari tiga kelompok berbeda tersebut. Bagaimana mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari agar dapat bertahan hingga akhir bulan," ucapnya.

"Tidak hanya itu bagaimana mereka menghadapi keadaan darurat, mulai dari kecelakaan, kehilangan pendapatan, hingga kebutuhan untuk mengirim uang tambahan kepada orang tua di kampung halaman," sambungnya.

Kunjungan dirinya di Solo Raya ini sebagai Advokat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Inklusi Keuangan (UNSGSA). Ia menyebut inti kunjungannya untuk belajar mekanisme para nasabah yang memiliki risiko dan tantangan dalam keuangan.

"Inti dari kunjungan ini adalah untuk memahami mekanisme yang mereka miliki, risiko dan tantangan yang mereka hadapi. Dalam dua hari ke depan kami juga akan berdiskusi dengan OJK, Bank Indonesia, berbagai kementerian, serta bank-bank dan perusahaan fintech untuk memikirkan bagaimana merancang produk yang dapat membantu masyarakat Indonesia menghadapi tantangan tersebut dengan lebih baik," terangnya.

Ia juga memberikan apresiasi capaian Indonesia dalam inklusi keuangan. Di mana sudah 80 persen masyarakat Indonesia memiliki akses perbankan.

"Indonesia telah melakukan pencapaian luar biasa dalam inklusi keuangan, dengan lebih dari 80 persen masyarakat sudah memiliki akses ke rekening bank. Namun akses saja tidak cukup. Yang penting adalah bagaimana kita dapat membantu mereka lebih jauh bukan hanya untuk melakukan pembayaran, tetapi juga mewujudkan impian mereka. Dan ketika sesuatu terjadi, mereka memiliki perlindungan," pungkasnya.




(aap/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads