Kasus kematian Ferlin Andreas (44) warga Perumahan Graha Sabrina 4 Desa Kliris, Kendal yang ditemukan tergantung dan dada tertusuk pisau masih misterius. Sejumlah tetangga korban dimintai keterangan polisi.
Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Bondan Wicaksono, mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Dia belum membeberkan apakah Ferlin merupakan korban pembunuhan atau bukan.
"Sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan mas, anggota juga masih di lapangan. Mohon doanya agar bisa terungkap," kata Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Bondan Wicaksono saat dihubungi detikJateng, Senin (17/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bondan menjelaskan pihaknya masih menunggu hasil autopsi korban yang dilakukan di rumah sakit Bhayangkara. Sehingga dia belum bisa menyebutkan kepastian penyebab kematian.
"Kami masih menunggu hasil autopsinya dari Rumah Sakit Bhayangkara. Jadi kami belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban, mohon maaf ya mas," jelasnya.
Dari olah tempat kejadian perkara yang dilakukan tim inafis Polres Kendal pada Jumat (14/11) malam lalu, petugas mengamankan dua perhiasan berupa kalung dan emas, dan satu pisau yang menancap di dada kiri korban sebagai barang bukti.
"Semua barang-barang yang ditemukan di TKP kemarin Jumat (14/11/2025) malam, kami amankan sebagai barang bukti. Untuk detailnya tidak bisa kami sampaikan," terangnya.
Perhiasan kalung ditemukan petugas di dalam kamar mandi di sekitar korban, sedangkan gelang ditemukan di sela-sela (nat) lantai garasi rumah korban.
Sementara itu anggota Babhinkamtibas Desa Kliris, Aiptu Arifin, mengatakan sempat menemukan perhiasan emas berupa gelang di nat atau sela-sela lantai garasi rumah korban.
Namun dirinya tidak tahu siapa pemiliknya, sehingga perhiasan emas berupa gelang itu diserahkan kepada Inafis Polres Kendal.
"Saya sama Pak Kanit Reskrim Polsek Boja sempat menemukan gelang emas di sela-sela lantai garasi rumahnya. Tapi saya tidak tahu itu milik siapa dan saya serahkan ke Inafis," kata Bhabinkamtibmas desa Kliris, Aiptu Arifin, Sabtu (15/11/2025) lalu.
Pantauan detikJateng sekitar pukul 15.30 WIB, suasana lokasi TKP yakni di perumahan Blok D Graha Sabrina 4 nampak sepi, tidak terlihat lalu lalang warga sekitar perumahan.
Salah satu tetangga korban, Dayat, mengatakan ada lima warga pemukiman yang diperiksa oleh Satreskrim Polres Kendal pada malam kejadian, Jumat (14/11/2025) lalu. Mereka yang diperiksa merupakan tetangga korban yang ikut mendobrak pintu rumah korban dan menemukan jenazah korban.
"Yang diperiksa dan dimintai keterangan itu ada lima warga pemukiman, termasuk saya. Diperiksanya di Polres Kendal Jumat (14/11/2025) malam lalu," kata tetangga korban, Dayat saat dihubungi detikJateng.
"Lima warga itu ya semuanya tetangga korban. Kami memang yang ikut dobrak dan nemukan jenasah korban di kamar mandi," imbuhnya.
Dayat menjelaskan, lima warga dimintai keterangan mulai Jumat (14/11/2025) pukul 23.00 WIB hingga Sabtu (15/11/2025) pukul 09.00 WIB. Materinya terkait peristiwa penemuan jenazah korban.
"Kami berlima mulai diperiksa itu pukul 23.00 WIB sampai hari Sabtu (15/11/2025) pukul 09.00 WIB," jelasnya.
"Pertanyaannya sama dengan yang lainnya, terkait awal penemuan jenazah korban. Cuma itu saja pertanyaannya," ujar Dayat.
Selain kelima warga pemukiman, Dayat mengungkapkan ada tiga orang lagi yang diperiksa yaitu dua adik ipar korban dan ibu mertua korban.
"Yang diperiksa itu tidak kami saja tapi ada tiga orang lagi. Ada dua adiknya istri korban dan ibu dari istri korban," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga perumahan Graha Sabrina 4 Desa Kliris ditemukan meninggal dalam posisi tergantung dan dada kirinya tertancap pisau. Di sekitar korban dan sejumlah ruangan juga terdapat kapur barus yang berserakan.
(aap/dil)











































