Guru Besar Teknik Geologi dan Lingkungan UGM, Prof Dwikorita Karnawati memberikan peringatan terkait kondisi tebing di area longsor Cibeunying, Majenang, Cilacap. Ia mengungkapkan bahwa timnya mendeteksi retakan tanah berbentuk tapal kuda di bagian atas tebing yang sebelumnya sudah longsor.
"Retakan Tapal Kuda adalah batas antara lereng yang masih stabil dan bagian yang mulai bergeser. Bila hujan turun dan air meresap ke dalam retakan tersebut, pergerakan tanah bisa makin cepat dan memicu longsor susulan," kata Dwikorita dalam siaran persnya yang diterima detikJateng, Sabtu (15/11/2025).
Menurutnya, pola retakan itu terlihat jelas mengarah ke jalur longsor utama, sehingga menandakan adanya gejala pergerakan tanah yang aktif. Kondisi ini disebutnya sangat berbahaya karena di bagian bawah tebing masih berlangsung proses pencarian korban.
"Kestabilan lereng bisa berubah dalam hitungan menit ketika hujan mulai turun," ujarnya.
Dwikorita meminta seluruh petugas SAR, relawan, hingga warga sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan. Ia menegaskan bahwa area longsor harus segera dikosongkan begitu hujan turun, meski hanya rintik-rintik.
"Bahkan hujan ringan pun bisa mempercepat pergerakan tanah jika air masuk ke celah retakan," tegasnya.
Aktivitas di bawah tebing yang menunjukkan retakan tapal kuda diminta dihentikan sementara demi keselamatan. Ia mengingatkan agar masyarakat menjaga jarak aman, minimal dua kali tinggi tebing dari titik retakan, agar tetap berada di luar zona potensi luncuran tanah.
"Situasi ini kritis. Air hujan adalah pemicu utama longsor susulan. Bila retakan Tapal Kuda sudah muncul, artinya lereng tidak stabil dan bisa bergerak sewaktu-waktu," jelas Dwikorita.
Ia juga menekankan pentingnya pemantauan visual secara terus-menerus terhadap retakan dan kondisi lereng selama proses evakuasi berlangsung, untuk mencegah jatuhnya korban tambahan.
Seperti diketahui, hingga hari ketiga pencarian, enam korban ditemukan meninggal dunia. Sementara itu, masih ada 17 warga yang dilaporkan hilang. Tim SAR gabungan masih berupaya melakukan pencarian sisa korban dengan alat berat.
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
(aap/aap)