Proses pencarian terhadap 20 korban yang masih tertimbun material longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap menghadapi kendala. Saat ini tim telah dibagi menjadi 5 sektor untuk mempercepat proses pencarian dikarenakan cakupan yang luas.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Cilacap, Priyo Prayudha Utama menjelaskan dalam operasi kali ini tim SAR menghadapi berbagai kendala. Diantaranya akses jalan menuju lokasi yang sempit dan tidak bisa dilalui alat berat berukuran besar.
"Kendalanya itu akses itu supporting dari Pemkab sangat besar. Tapi karena aksesnya masih labil tanahnya, harus dilakukan bertahap. Alat berat juga kita datangkan secara bertahap," katanya kepada wartawan di lokasi, Jumat (14/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam operasi kali ini, Basarnas mendapatkan bantuan personel dari Semarang, Yogyakarta, Bandung dan Kantor Pusat. Jumlahnya mencapai 100 personel.
"Tim sudah kita ingatkan agar safety first. Tim SAR gabungan itu sekitar 500 personel termasuk TNI-Polri," terangnya.
Dalam operasi kali ini tim SAR gabungan dibagi menjadi 5 regu. Mereka fokus untuk melakukan pencarian di lima titik.
"Metodenya kita bagi menjadi 5 worksite dengan 2 sektor A dan B. Masing-masing 2 worksite dan 3 worksite dibagi menjadi 5 tim," jelasnya.
Priyo menjelaskan material longsor yang menimbun 16 rumah warga ini diperkirakan panjangnya mencapai 500 meter dari titik mahkota. Operasi rencananya akan dilakukan selama tujuh hari.
"Longsoran itu sekitar 500 meter panjangnya. Operasi ini sesuai dengan SOP yaitu 7 hari tapi tidak menutup kemungkinan ditambah," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah rumah warga Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap dilaporkan tertimbun material longsor, Kamis (13/11) malam. Hingga saat ini ada 3 korban meninggal dan 20 orang dalam pencarian.
(aap/aku)











































