Sejumlah eks karyawan PT Sritex menggelar aksi demo di depan bekas pabrik PT Sritex, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo. Mereka menuntut hak-hak mereka yang belum terpenuhi.
Massa mulai berdatangan sekitar pukul 08.00 WIB, dengan kaos warna hitam dan pita merah-putih yang diikatkan di lengan. Mereka menggelar orasi di depan gerbang utama eks PT Sritex.
Aksi massa itu juga dimeriahkan dengan organ tunggal. Tak hanya berorasi massa juga menyelingi aksinya dengan menyanyikan sejumlah lagu dan pembacaan puisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah massa membawa bendera dengan tulisan 'Ex Karyawan Sritex. Berani & Bernyali'. Sejumlah poster juga dibentangkan massa dengan tulisan 'Pesangon Bukan Tax Amesti' hingga '# November Pain'.
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Agus Wicaksono, mengatakan ada sekitar seribu eks karyawan yang ikut dalam aksi ini. Mereka meminta kurator untuk segera membayarkan pesangon dan THR karyawan yang belum terbayarkan.
"Tuntutan kami, menuntut kurator untuk segera membayarkan pesangon dan THR yang pernah kita ajukan dulu. Karena kami rasakan kinerja kurator masih lambat, akhirnya kami harus meminta tolong kepada pemerintah agar suara kami didengar, dan pemerintah lebih bisa memenuhi niat kami," kata Agus kepada awak media di lokasi, Senin (10/11/2025).
Massa eks karyawan Sritex demo di depan bekas pabrik di Sukoharjo, Senin (10/11/2025). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng |
Sebelum aksi ini, pihaknya mengaku sempat melakukan mediasi dengan kurator. Namun eksekusi hasil mediasi itu dinilai cukup lambat.
"Pesangon segera dicairkan, dan aset segera dimasukkan ke balai lelang supaya bisa di jual. Menurut kurator sebagaimana yang pernah disampaikan dalam mediasi beberapa hari yang lalu, masih tetap 90 persen penghitungan selesai, 10 persen KJPP belum menyelesaikan perhitungannya. Ini lambat sekali," ucapnya.
Agus mengatakan aset PT Sritex belum dilelang hingga saat ini. Padahal pesangon yang harus dibayarkan sekitar Rp 380 miliar.
"Sekitar Rp 380 miliar (pesangon yang harus dibayarkan), untuk 8.475 eks karyawan. Belum diberikan sama sekali," jelasnya.
Pihaknya pun berencana bakal menggelar aksi lebih besar lagi jika pesangon tak kunjung dibayar hingga akhir tahun. Rencananya aksi massa itu bakal digelar pada awal tahun 2026.
Sebagai informasi, jalan KH Samanhudi depan PT Sritex ditutup imbas demo ini. Polisi melakukan penutupan dari simpang empat Sritex hingga simpang empat Mandan.
(ams/alg)












































