Eks Bupati Karanganyar Rina Iriani Klaim Pertama Usulkan Soeharto Pahlawan

Eks Bupati Karanganyar Rina Iriani Klaim Pertama Usulkan Soeharto Pahlawan

Tara Wahyu NV - detikJateng
Kamis, 06 Nov 2025 17:45 WIB
Suasana makam Soeharto di Astana Giribangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Kamis (30/10/2025).
Suasana makam Soeharto di Astana Giribangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Kamis (30/10/2025). (Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng)
Karanganyar -

Mantan Bupati Karanganyar, Rina Iriani mengaku pertama kali mengusulkan Soeharto sebagai pahlawan nasional. Usulan itu disampaikan saat Rina masih menjabat sebagai Bupati Karanganyar.

"Pertama kali mengusulkan saya dengan Pak Wiranto. Waktu itu sekitar periode pertama, tahun 2007 atau 2008," katanya dihubungi detikJateng, Kamis (6/11/2025).

Rina menyebut alasannya mengusulkan Soeharto sebagai pahlawan. Ia menilai Soeharto sebagai sosok yang turun ke lapangan saat menjadi Presiden. Selain itu, banyak prestasi yang dibuat oleh Soeharto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kita lihat saja, kan kelihatan dalam ekonomi, terus Pak Harto itu juga turun ke lapangan, turun tilik rakyat langsung. Apalagi pertama kali ada jalan layang. Itu kan juga bapak banyak membangun macam-macam SD, SD terawat terbangun, luar biasa, itu dan lain-lainnya, nggak ada yang kayak Pak Harto," ungkapnya.

Meski begitu, Rina menyebut semua presiden yang pernah memimpin Indonesia sama baiknya. Namun, karena dekat dengan keluarga Soeharto, dirinya mengusulkan Presiden kedua RI itu sebagai pahlawan nasional.

ADVERTISEMENT

"Ya semua semua presiden sih baik. Tapi saya sebagai masyarakat dan juga dekat dengan beliau dengan keluarga ya mengusulkan kan itu. Tapi, diterima atau enggak ya, Allah yang tahu," terangnya.

Usulan tersebut, Rina menyebut berasal dari dirinya sendiri. Sedangkan saat itu, kata dia, kebetulan Wiranto tengah berkunjung ke Karanganyar.

"(Usulan) saya sendiri, terus Pak Wiranto mampir ke Kabupaten, kita terima. Kita sama-sama mendukung Bapak Pembangunan dan Bapak Nasional. Sebagai pahlawan nasional," bebernya.

Terkait adanya pro kontra, Rina enggan mempersoalkan. Ia menyerahkan kepada pemerintah terkait penetapan Soeharto sebagai pahlawan nasional.

"Iya kita mengikuti saja, biarkan mereka-mereka saja, pemerintah," ucapnya.

Ia berharap, dengan Prabowo Subianto yang saat ini menjabat Presiden, akan melapangkan jalan penetapan Soeharto sebagai pahlawan nasional. Mengingat, Prabowo pernah jadi bagian dari keluarga Cendana.

"Saya pikir, mohon maaf Pak Presiden sekarang Pak Prabowo, apalagi telah masuk keluarga Cendana. (Berarti dengan harapan bisa merealisasikan itu ya?) Iya itu saya yang paling senang," terangnya.

Disinggung apakah pernah mengusulkan melalui Pemerintah Kabupaten, Rina mengaku tidak ingat.

"Saya lupa, sudah lama. Tapi kayaknya iya (mengusulkan melalui Pemerintah Kabupaten)," pungkasnya.

Seperti diketahui, Kementerian Sosial (Kemensos) pada tahun ini telah mengajukan 40 nama tokoh nasional kepada Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) untuk dipertimbangkan menjadi pahlawan nasional.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memastikan sebagian besar nama tersebut merupakan hasil pembahasan dari tahun-tahun sebelumnya dan proses penetapan calon itu dilakukan melalui seleksi berlapis yang melibatkan berbagai unsur, mulai dari masyarakat hingga tim ahli tingkat pusat.

Selain Soeharto, sejumlah tokoh lain yang diusulkan antara lain Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), aktivis buruh Marsinah, Jenderal (Purn) M. Jusuf, Ali Sadikin, KH Bisri Syansuri, Syaikhona Kholil Bangkalan, serta Prof Mochtar Kusumaatmadja.




(aku/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads