Usulan Presiden kedua RI, Soeharto, jadi pahlawan nasional kembali muncul. Juru kunci makam Soeharto, Sukirno, menanggapi hal itu.
Sukirno menyebut banyak masyarakat yang menginginkan Soeharto ditetapkan menjadi pahlawan nasional. Bahkan ada yang menggelar doa bersama di makam Soeharto, di Astana Giribangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar.
Sukirno mengatakan, ada kelompok yakni Giribangun Indonesia Maju (GIM), dan Giribangun Club Indonesia yang pernah melakukan doa bersama di makam keluarga Cendana itu. Mereka medoakan agar negara menetapkan Soeharto menjadi pahlawan nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Organisasi GIM, dan Giribangun Club Indonesia, dua-duanya pernah mendoakan di sini. Selain mendoakan Pak Soeharto, mereka juga mendoakan (Soeharto) untuk menjadi pahlawan nasional. Tahun 2024 kemarin terakhir disini, saat ultah GIM," kata Sukirno, saat ditemui awak media di Astana Giribangun, Kamis (30/10/2025).
Dia menjelaskan, setiap hari masyarakat dari berbagai daerah datang ke Astana Giribangun untuk mendoakan keluarga Soeharto. Hari biasa, rata-rata jumlah peziarah sekitar 50 orang. Pada saat hari libur, jumlahnya meningkat sekitar 100 orang.
Juru kunci makam Soeharto, Sukirno, saat ditemui di Astana Giribangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Kamis (30/10/2025). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng |
Mencuatnya kembali wacana Soeharto menjadi pahlawan nasional, tidak mempengaruhi jumlah kunjungan peziarah. Meski demikian, sejumlah peziarah pernah mengakui jika Soeharto sudah dianggap sebagai pahlawan secara pribadi.
"Untuk pengusulan (Soeharto jadi pahlawan nasional) kan dari bawah, menurut apa yang saya dengar itu sudah lama. Kebanyakan yang datang ke sini mengharapkan. Orang yang datang ke sini adalah orang yang mengingat jasa-jasa almarhum, mereka datang karena panggilan hati nurani, tidak ada yang memerintah. Kebanyakan yang bertanya di sini, kok Pak Harto belum jadi pahlawan nasional. Kami hanya bisa menjawab itu keputusan yang ada di atas," ujarnya.
"Mereka berharap mudah-mudahan ditetapkan. Tapi ada juga yang sudah mengakui secara pribadi, meski secara negara belum diakui. Itu yang buat saya trenyuh," imbuhnya.
Saat disinggung apakah ada sesuatu yang khusus, jika nantinya Soeharto ditetapkan jadi pahlawan nasional, Sukirno mengatakan menunggu instruksi dari pihak keluarga.
"Untuk persiapan belum ada. Itu kan yang menerima keluarga, tentu nanti yang memutuskan di sana (pihak keluarga). Saya hanya menjalankan saja. Tapi itu belum disinggung," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul angkat bicara soal usulan Presiden kedua RI, Soeharto, menjadi pahlawan nasional. Gus Ipul menyebut usulan tersebut pertama kali muncul dari Pemkab Sragen di tahun 2010.
Gus Ipul mengatakan, usulan tersebut sudah diproses mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga ke tim Kementerian Sosial untuk dikaji oleh sejarawan, akademisi, hingga tokoh agama. Sebanyak 40 nama yang dirasa sudah memenuhi syarat itu juga sudah diteruskan kepada Dewan Gelar yang dipimpin Fadli Zon.
"40 nama yang kita usulkan itu kita anggap telah memenuhi syarat untuk diberi gelar pahlawan. Jadi kalau ada perbedaan pendapat kita memahami dengan baik, kita dengarkan, tentu menjadi salah satu pertimbangan," ungkapnya.
"(Pendapat kontra) menjadi lampiran saja yang kita usulkan, itu kan semua orang setuju. Sekali lagi ini yang kita usulkan juga manusia, ada kelebihan dan kekurangannya," lanjutnya.
(aku/alg)












































