Ketinggian banjir yang menggenangi Jalur Pantura Sayung, Kabupaten Demak makin tinggi. Kendaraan kecil diwajibkan lewat jalur alternatif.
Kanit Turjagwali Satlantas Polres Demak, Iptu M Khaerur Rokhman, mengatakan banjir sempat mengalami kenaikan hingga 60 cm pada Rabu (29/10/2025) pagi. Hal ini disebabkan hujan dan kiriman air dari wilayah selatan.
"Tadi pagi ketinggian air sempat mencapai 60 senti, kemarin siang kan 50 senti. Selain karena hujan, sejak tadi malam air dari kampung-kampung di wilayah selatan mengalir ke sini dan tertampung di Sayung," kata Khaerur saat ditelepon detikJateng, Rabu (29/10/2025) siang.
Pantauan pukul 13.17 WIB, ketinggian air berangsur turun hingga sekitar 55 sentimeter. Khaerur menyebut hal ini dikarenakan mesin pompa yang dikerahkan.
"Beberapa pompa portable mulai tadi pagi sudah dikerahkan untuk menyedot air dari jalan, saat ini terjadi penurunan sekitar 5 senti," jelas Khaerur.
Khaerur mengungkapkan air merendam jalan hingga sepanjang 1 kilometer. Polres Demak juga menyiagakan mobil derek dan bengkel darurat untuk kendaraan yang mogok.
"Jalan yang tergenang dari KM 8 sampai KM 9, kurang lebih sekitar 1 kilometer. Kita juga sudah menyiapkan mobil derek dan ini bengkel sedang dalam perjalanan nanti akan stand by di Polsek Sayung," kata Khaerur.
Untuk mengantisipasi kemacetan semakin panjang, Satlantas Polres Demak mengalihkan seluruh kendaraan kecil lewat tiga jalur alternatif. Kemacetan saat ini diketahui mengular hingga 6,7 kilometer.
"Semua kendaraan kecil wajib masuk jalur alternatif Onggorawe ke Karangawen, kemudian Karangtengah ke Guntur - Karangawen, sedangkan Jalur Lingkar Demak kita arahkan lewat Dempet," terang Khaerur.
"Dari Demak menuju Semarang ekor kendaraan saat ini depan Jatengland KM 14+700 hingga KM 8, sekitar 6,7 kilometer. Sementara dari Semarang menuju Demak relatif pendek sekitar 500 meter karena sudah ketahan di banjir Genuk," pungkas dia.
Baca juga: Banjir Rendam 23 Kelurahan di Semarang |
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
(aku/ams)