Cerita Relawan Bolak-balik Terjang Banjir demi Antar Pasien RSI Sultan Agung

Ardian Dwi Kurnia - detikJateng
Jumat, 24 Okt 2025 19:13 WIB
Relawan mahasiswa sedang membantu pasien turun dari perahu karet dan naik ke kursi roda di depan RSI Sultan Agung Semarang, Jumat (24/10/2025). Foto: Ardian Dwi Kurnia/detikJateng
Semarang -

Sudah tiga hari banjir melumpuhkan Jalur Pantura Semarang. Titik terdalam banjir ini ada di depan komplek RSI Sultan Agung Semarang dengan ketinggian mencapai 80 sentimeter.

Meski banjir menghentikan aktivitas jalan, kebutuhan warga terhadap pelayanan di rumah sakit tersebut tetap harus berjalan. Berbagai pihak terjun langsung ke lokasi untuk membantu transportasi dari dan menuju ke rumah sakit itu, tak terkecuali para mahasiswa.

Salah satu mahasiswa itu adalah Thorif Nikmatullah (21). Ketua Umum Mahasiswa Pecinta Alam Teknologi Industri (Mahapati) Unissula itu bisa mengantar ratusan orang setiap hari.

"Sehari bisa ratusan orang, dari mulai pasien, karyawan, sampai warga kita antar. Titiknya dari pertigaan Terboyo ke sini (depan pintu masuk kendaraan RSI Sultan Agung)," kata Thorif pada detikJateng, di lokasi Jumat (24/10/2025).

Dari ratusan orang itu, Thorif menyebut para relawan mahasiswa ini bisa mengangkut belasan pasien darurat setiap hari. Setibanya di rumah sakit, mereka akan membantu pasien menuju IGD.

"Sehari sekitar 10-15 pasien darurat kita bawa pakai perahu karet. Pas udah sampe sini kita ambil bed atau kursi roda terus kita dorong ke IGD," jelas Thorif.

Thorif juga menceritakan pengalaman kocaknya saat menangani pasien darurat. Kala itu, dia sedang mendapat giliran berjaga di depan pintu masuk parkiran rumah sakit.

"Saya lagi nungguin di depan, terus yang narik perahu pas udah deket sini teriak 'meteng (hamil), meteng!'," ucap Thorif.

Mendapat kabar itu, dengan sigap ia lekas mengambil ranjang pasien. Namun betapa terkejutnya dia saat melihat pasien yang datang adalah seorang bapak-bapak.

"Langsung aku ambilkan bed, tak kira mau melahirkan. Pas sampai sini kok bapak-bapak. Kondisinya udah nggak sadarkan diri, cuma pakai sempak sama kaus polo," ujar Thorif.

Selain menolong masyarakat untuk mengakses rumah sakit, para relawan mahasiswa ini juga ikut membantu memperlancar arus lalu lintas.

"Biasanya buruh yang pada bawa motor terus nekat nerobos kita bantu dorong, kemarin sempat ada truk nyangkut di pembatas jalan juga kita bantu cari tali biar bisa ditarik sama truk lain," jelas Thorif.

"Setelah kejadian truk nyangkut itu, kita sempat pasang balon sama bola plastik buat penanda kalau di situ ada pembatas jalan," pungkasnya.



Simak Video "Video Jalan Pantura Semarang-Demak Banjir, Motor Tak Bisa Lewat"

(afn/apl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork