Perjuangan Pasien RSI Sultan Agung Semarang Jalan Kaki Menerjang Banjir

Perjuangan Pasien RSI Sultan Agung Semarang Jalan Kaki Menerjang Banjir

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Kamis, 30 Okt 2025 13:54 WIB
Banjir di depan RSI Sultan Agung, Jalan Kaligawe Pantura Semarang-Demak, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Kamis (30/10/2025).
Banjir di depan RSI Sultan Agung, Jalan Kaligawe Pantura Semarang-Demak, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Kamis (30/10/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Banjir yang tak kunjung surut di Jalan Kaligawe Pantura Semarang-Demak membuat warga sulit beraktivitas, termasuk para pasien Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung. Mereka harus berjalan kaki menerjang banjir demi mendapat pelayanan di RSI Sultan Agung.

Pantauan detikJateng, beberapa titik di pagar RSI Sultan Agung dijebol guna mengeluarkan air serta untuk akses masuk pasien. Salah satunya pagar di dekat Terminal Terboyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.

Tampak para pasien masuk lewat pagar yang dijebol. Salah seorang polisi menyebut pagar itu dijebol sejak Rabu (29/10) sore. Polisi itu bilang bahwa pintu masuk ambulans sudah ditutup, karena ambulans hanya bisa berhenti di dekat Terminal Terboyo untuk kemudian pasien dibawa masuk lewat dinding tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikJateng saat ini tengah berupaya meminta konfirmasi pihak RSI Sultan Agung mengenai kondisi tersebut.

Banjir di depan RSI Sultan Agung, Jalan Kaligawe Pantura Semarang-Demak, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Kamis (30/10/2025).Banjir di depan RSI Sultan Agung, Jalan Kaligawe Pantura Semarang-Demak, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Kamis (30/10/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Sementara itu salah satu pasien asal Kabupaten Batang, Murniati (34) mengatakan dirinya ke RSI Sultan Agung bersama anaknya naik bus Trans Jateng. Namun karena banjir yang tinggi, mereka diturunkan di tengah jalan.

ADVERTISEMENT

"Dari Banyuputih Batang mau kontrol ke RSI, anak mau kontrol mata, tadi naik BRT cuma diturunin di jalan, terus jalan kaki ke RSI," kata Murniati kepada detikJateng di depan RSI Sultan Agung, Kamis (30/10/2025).

Ia mengantar anaknya yang berusia 7 tahun untuk kontrol mata. Sebelum berangkat, ia tidak tahu bahwa di kawasan RSI Sultan Agung sedang banjir parah.

"Ini memang jadwalnya kontrol, tapi kalau tahu keadaannya kayak gini bisa mundur minggu depan saja, tadinya nggak tahu kalau banjir parah. Susah aksesnya, turun BRT, naik angkot, terus jalan kaki," ungkapnya.

"Nanti pulang Batang lagi nggak tahu gimana caranya, aksesnya gimana, semoga bisa segera surut," lanjutnya.

Hal serupa disampaikan Rakiyo (48), warga asal Weleri, Kabupaten Kendal, yang hendak kontrol penyakit dalam di RSI Sultan Agung.

"Biasanya memang kontrol di sini terus. Sudah tahu sih kalau banjir, tapi ingin kontrol. Jadi mau nggak mau ya lewat banjir-banjiran ini," ungkapnya.

Ia menuju RSI Sultan Agung bersama anak dan istrinya. Menurutnya, banjir tahun ini lebih parah karena tak kunjung surut.

"Kayaknya tahun lalu banjir di Semarang nggak terlalu parah, saya kan rutin kontrol ke sini. Tapi ini kok tahun ini parah, nggak surut-surut," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu warga asal Kudus, Supri (55) hendak pulang usai menemani anaknya yang dirawat di RSI Sultan Agung. Ia mengaku tak bisa pulang sehingga harus menginap di tempat saudaranya.

"Saya bingung pulangnya, ke sini sendiri, naik bus terus jalan kaki. Pulangnya paling baru besok, gantian sama yang lain," ungkapnya.

Babinsa Kelurahan Terboyo Kulon, Sertu Suliman yang tengah berpatroli di kawasan tersebut mengatakan banjir di Jalan Kaigawe Raya depan RSI Sultan Agung hari ini setinggi 90 sentimeter (cm). Pagar yang dijebol kini menjadi pintu darurat RSI Sultan Agung untuk tempat evakuasi pasien.

"Update di Kaligawe tanggal 30 untuk ketinggian tadi barusan saya ukur 50-90 cm. Pasien yang kemarin-kemarin dievakuasi pakai perahu karet, sekarang sudah ada pintu bawah darurat di ujung gerbang RSI," ungkapnya.

"Kalau dari ambulans yang sementara yang berani ambulans dari RSI sendiri dan rutenya pun juga rute dari nyeberang pintu samping yang RSI. Kalau ambulans yang biasa tidak berani seperti itu. JPO nggak bisa, aksesnya susah," lanjutnya.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk menghindari Jalan Kaligawe Raya Km 4 dan mencari jalan alternatif.

"Kayak yang dari Genuk mau ke selatan, lewat Woltermonginsidi bisa. Sebelumnya hari kelima itu sudah surut, kemudian malam gerimis, pagi hujan, akhirnya nambah lagi sampai sekarang belum surut-surut," ungkapnya.




(dil/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads