Salah seorang korban pelecehan berbasis digital yang dilakukan alumni SMA Negeri 11 Semarang, Chiko Radityatama Agung Putra, angkat bicara. Ia mengungkap bagaimana Chiko melecehkan teman dan gurunya hingga akhirnya terbongkar.
Salah satu korban berinisial FA (18) mengungkapkan, kasus ini bermula saat seorang teman korban menemukan akun X yang berisi kumpulan unggahan cabul dengan wajah para siswi SMAN 11 Semarang. Akun tersebut sudah aktif sejak 2021 dan mulai memuat konten vulgar sejak 2023.
"Awalnya teman kami iseng eh malah ketemu akun yang isinya foto teman saya berinisial N. Setelah ditelusuri, banyak juga wajah kami di situ," kata FA saat dihubungi detikJateng, Rabu (22/10/2025).
Korban pun mengunggah akun tersebut ke grup para perempuan sekelasnya saat dulu bersekolah di SMAN 11 Semarang, karena salah satu foto yang diunggah memperlihatkan seragam SMAN 11 Semarang.
Saat ditelusuri, akhirnya terdapat berbagai bukti kuat yang menunjukkan bahwa akun yang mengunggah foto-foto tidak senonoh di X itu merupakan milik Chiko, yang dulu merupakan teman sekelas korban.
"Karena di situ ada foto tas oranye, kita cek yang punya tas oranye Chiko. Kemudian di akun Twitter itu ada dia ngepost foto kelaminnya, teman-teman saya stalking dan bilang 'kok kayak kamarnya Chiko'," ujarnya.
Barang di kamar yang terlihat di foto hingga jejak digital yang ada pun menunjukkan bahwa Chiko merupakan pemilik akun tersebut. Ia pun terkejut, karena Chiko selama bersekolah dikenal sebagai anak yang polos, dibandingkan teman sekelasnya yang lain.
"Jadi yang dilakukan sama Chiko ini, dia suka nge-screenshot postingan-postingan cewek di Instagram. Terus ada juga beberapa foto dia nge-paparaziin," ungkapnya.
"Kalau aku sendiri ketika tidur di SMA, dia foto diam-diam terus dia jadiin header di akun yang ngepost hal-hal tidak senonoh. Kemudian ada dia ngefoto saya dari samping untuk memperlihatkan dada saya," lanjutnya.
Tak hanya itu, lanjut FA, Chiko juga mengunggah foto sejumlah perempuan yang sudah diedit menjadi foto tanpa busana.
"Dia juga ngedit beberapa cewek. Saya lupa tepatnya siapa aja, karena ternyata korbannya bukan dari anak SMA saya saja, ada juga anak-anak SMA lain yang saya nggak kenal, tapi yang saya tahu itu diedit fotonya ke AI, diedit jadi telanjang. Kalau tidak salah ada tiga-empat orang yang fotonya diedit pakai AI kemudian diunggah di akun X tersebut," urainya.
Meski sempat terkejut, FA dan sejumlah korban yang geram, ditemani ayah salah satu korbam, pun mendatangi rumah Chiko untuk mengklarifikasi hal yang diperbuatnya, Selasa (7/10).
"Kami akhirnya datangi rumahnya. Awalnya dia nggak mau ngaku, tapi setelah kami tunjukkan bukti-buktinya, dia akhirnya mengaku. Katanya cuma 'gabut dan penasaran sama AI'," tutur FA.
Hal yang mengejutkan juga terungkap saat Chiko dilabrak para korban di rumahnya. Saat para korban mengecek isi ponsel Chiko, diketahui bahwa foto tak senonoh itu juga banyak tersimpan di akun Google Drive-nya.
"Di Google Drive-nya itu ternyata sudah banyak foto anak-anak FH Undip yang dipaparazi sama dia. Jadi dia nggak berhenti pas SMA aja, sampai kuliah pun dia masih kayak gitu. Jadi banyak anak FH Undip yang mungkin korbannya nggak tahu kalau dia dipaparazi," terangnya.
Sejak kasus ini mencuat, FA mengaku menjadi lebih berhati-hati dalam bermedia sosial. Ia menghapus hampir semua foto pribadinya untuk mencegah penyalahgunaan serupa. Ia juga menjadi lebih waspada kepada teman laki-laki.
"Saya jadi takut banget upload foto di Instagram. Bahkan Instagram saya yang awalnya ada profile picture-nya, terus ada posting foto saya pribadi, sampai ada highlight-nya, itu saya hapus. Saya juga nggak pakai profile picture di Instagram karena masih was-was," katanya.
Simak Video "Video: Mendikasmen Tekankan Pentingnya Beretika Dalam Penggunaan AI"
(afn/dil)