Dari 17 Dapur MBG di Solo, Baru 1 yang Kantongi Sertifikat Higienis

Dari 17 Dapur MBG di Solo, Baru 1 yang Kantongi Sertifikat Higienis

Tara Wahyu NV - detikJateng
Selasa, 30 Sep 2025 17:45 WIB
Sejumlah petugas SPPG mengisi makanan ke dalam nampan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SPPG Tunggala Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (29/9/2025). Badan Gizi Nasional (BGN) Regional Sulawesi Tenggara mencatat per 18 September 2025, sebanyak 106 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi di 16 kabupaten dan kota se-Sulawesi Tenggara dengan setiap SPPG melayani sebanyak 3.000 hingga 3.500 penerima manfaat. ANTARA FOTO/Andry Denisah
Ilustrasi dapur penyedia MBG. Foto: ANTARA FOTO/Andry Denisah
Solo -

Sejumlah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) belum mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Dari 17 dapur yang menyediakan Makan Bergizi Gratis (MBG), baru 1 yang memiliki SLHS.

Koordinator SPPG Kita Solo, Prio Widyastoko, mengatakan pihaknya mendorong 16 SPPG lainnya untuk segera mengurus sertifikat. Pihaknya memberikan tenggat waktu satu bulan untuk SPPG.

"Yang sudah mengurus higienitasnya satu dari 17 yang sudah operasional. Yang lainnya tenggat waktunya kita ngasih, ya kalau bisa 1 bulan ini sudah selesai semua," katanya dihubungi awak media, Selasa (30/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prio mengatakan satu SPPG yang sudah mengantongi SLHS yakni dapur Purwodiningratan. Ia mengaku, SLHS sangat penting untuk standar layanan dapur.

ADVERTISEMENT

"Satu itu di Jebres, Purwodiningratan. Ya, penting sekali (SLHS). Soalnya kan standar layanan dapur kan memang harus sesuai dengan SLHS," bebernya.

Ia mengungkapkan sejumlah alasan SPPG di Solo belum mengantongi SLHS. Hal tersebut lantaran, saat pendirian tidak standardisasi untuk SLHS saat membangun dapur.

"Di awal kan belum ada, untuk standarisasi seperti itu, tapi memang diwajibkan (higienis) nantinya, tapi kan ini sudah sudah semua, sudah masuk dapur sudah banyak yang berjalan. Jadinya itu sekarang jadi harus diwajibkan sebelum SPBG berjalan sudah harus ada," terangnya.

Pihaknya sendiri menargetkan ada 64 dapur SPPG di Solo. Sisanya, kata Prio, SPPH harus sudah mengantongi SLHS.

"Kalau Solo SPPG ini targetnya 64 ini. Selain 17 SPPG tadi harus memiliki sertifikat," pungkasnya.

Terpisah, Wali Kota Solo, Respati Ardi, meminta SPPG segera mengurus SLSH. Ia menyebut Pemerintah Kota Solo akan membantu proses sertifikasi higienis dapur SPPG di Solo melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

"Ini SLHS gratis, tidak ada alasan di DPMPTSP di Dinas Penanaman Modal Satu Pintu di Kota Solo. Silakan ada pendampingan SLHS dari kami," kata Respati.

Pihaknya menyebut, dinas kesehatan (Dinkes) akan turun untuk melakukan percepatan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi di Kota Solo.

"Ada percepatan SLHS atau Sertifikat Laik Higiene Sanitasi di Kota Solo dipercepat itu, dan dari Dinkes akan membantu optimal untuk jadi dapur-dapur di Solo wajib memiliki SLHS," pungkasnya.




(apu/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads