Bayar Rp 10 Ribu Makan Sepuasnya di Dapur Sehat SD Swasta Penolak MBG di Solo

Bayar Rp 10 Ribu Makan Sepuasnya di Dapur Sehat SD Swasta Penolak MBG di Solo

Tara Wahyu NV - detikJateng
Selasa, 30 Sep 2025 16:11 WIB
Siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo menerima menu makan siang Rp 10 ribu dari dapur sehat di sekolahnya, Senin (29/9/2025).
Siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo menerima menu makan siang Rp 10 ribu dari dapur sehat di sekolahnya, Senin (29/9/2025). Foto: dok. detikJateng
Solo -

SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo tidak menerapkan sistem Makan Bergizi Gratis (MBG). Meski tidak menerapkan MBG, SD Muhammadiyah 1 Ketelan sudah 10 tahun mengadakan dapur sehat bagi siswa.

Koordinator dapur, Eni Husnul Khatimah, mengatakan dalam sehari pihaknya bisa menyediakan sebanyak 700 porsi bagi siswa, guru dan pendamping. Pihaknya memasak mulai pukul 06.30 WIB.

"Sejumlah 700 porsi, termasuk guru, sama wali kelas dan pendamping, untuk kelas 1 ada pendamping," katanya ditemui detikJateng di SD Muhammadiyah 1 Solo, Selasa (30/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eni mengatakan, dalam sehari pihaknya bisa membuat nasi sekira 30 kilo per hari. Setelah selesai, masakan akan dibawa di depan kelas masing-masing. Sekira pukul 12.00 WIB, siswa mulai antre dengan membawa alat makan masing-masing.

"Masak nasi rata-rata bisa 30 kilo per hari, kalau sayuran ya per kelas bisa setengah kilo dikali 24 kelas. Karena sistemnya ambil sendiri, jadi anak-anak bisa nambah juga kalau makan," ungkapnya.

ADVERTISEMENT
Siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo menerima menu makan siang Rp 10 ribu dari dapur sehat di sekolahnya, Senin (29/9/2025).Siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo menerima menu makan siang Rp 10 ribu dari dapur sehat di sekolahnya, Senin (29/9/2025). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng

Eni mengatakan, meski dengan harga Rp 10 ribu per porsi, pihaknya mempersilakan murid yang ingin menambah makan. Hanya saja, ia memastikan bahwa murid tersebut sudah menghabiskan makanannya terlebih dahulu.

"Biasanya yang gede-gede, kelas 6 itu nambah. Ada yang minta nambah tapi antrean belum habis, dia sudah kelar, tapi nunggu dulu yang lainnya. Nggak papa (menambah makan) asal semuanya sudah terpenuhi, mau nambah silakan," jelasnya.

Ia mengatakan, semua sayuran dan lauk diantar ke sekolah pada pagi hari. Pihaknya juga mempunyai tim untuk memastikan bahwa bahan-bahan sudah dipesan.

"Kita ada, kita bagi-bagi. Jadi semuanya tidak saya sendiri, jadi itu ada bagian ordernya dia bertanggung jawab dengan sayuran dan sebagainya. Ada yang bertanggung jawab order lauk protein," terangnya.

Dapur sehat di SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Kota Solo, Selasa (30/9/2025).Dapur sehat di SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Kota Solo, Selasa (30/9/2025). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng

Untuk menu, Eni mengatakan sudah dirinci setiap awal bulan. Menu tersebut juga beda-beda setiap harinya. Menu-menu yang dibuat selama satu bulan itu dibagikan ke wali murid.

"Jadi untuk bulan Oktober ini sudah ada, tapi masih ada revisi. Jadi setiap akhir bulan ini, kita pasti membuat daftar menu dapur sehat, lalu dikirim ke Kepala Sekolah dan Wali Murid," bebernya.

Menu-menu tersebut juga ditempel di kantin tembok kantin sehat. Untuk menu hari ini yakni nasi, ayam asam manis dan kerupuk.

"Bumbunya kita tidak kasih bahan pengawet hanya gula dan garam saja, hanya itu," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Sejumlah wali murid SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo menolak rencana pembagian Makan Bergizi Gratis (MBG). Para ortu lebih memilih membayar Rp 10 ribu ke sekolah untuk menu makan anaknya dengan penerapan dapur sehat.




(apu/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads