RS Kardiologi Emirates-Indonesia Mulai Beroperasi 6 Oktober

RS Kardiologi Emirates-Indonesia Mulai Beroperasi 6 Oktober

Tara Wahyu NV - detikJateng
Senin, 29 Sep 2025 20:30 WIB
Serah terima RS Kardiologi Emirates-Indonesia ke Pemerintah Indonesia, Senin (29/9/2025)
Serah terima RS Kardiologi Emirates-Indonesia ke Pemerintah Indonesia, Senin (29/9/2025). Foto: Dok Humas Pemkot Solo
Solo -

Pembangunan Rumah Sakit Kardiologi Emirat-Indonesia telah rampung dan diserahkan ke Pemerintah Indonesia. Rencananya, rumah sakit itu akan beroperasi mulai 6 Oktober.

Wali Kota Solo, Respati Ardi, mengatakan serah terima RS Kardiologi Emirates-Indonesia dari kedutaan besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Obaid AlDhaheri kepada Kementerian Kesehatan.

"Ya, hari ini alhamdulillah dari dari Kedutaan Besar UEA datang ke Solo dan telah ditandatangani berita acara UEA kepada Kementerian Kesehatan dan harapannya bisa langsung segera beroperasi dan melayani masyarakat di Solo Raya," kata Respati di Balai Kota Solo, Senin (29/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, RS Kardiologi Emirates-Infonesia merupakan hibah dari pemerintah UEA. Total nilai hibah mencapai Rp 417,3 miliar atau setara dengan USD 25 juta, mencakup pembangunan gedung rumah sakit dan pengadaan peralatan medis modern berstandar internasional.

ADVERTISEMENT

"Kami sangat berharap aset yang digunakan oleh Kemenkes ini berasal dari hibah ini bisa benar-benar dimanfaatkan dan bermanfaat bagi masyarakat Solo," ungkapnya.

Respati mengatakan, untuk pengelolaan dari Kementerian Kesehatan melalui RS Sardjito. Termasuk dari tenaga kesehatannya dari RS Sardjito.

"Full di bawah Kementerian Kesehatan, lewat Sardjito dan mungkin kembali ke Solo mungkin 4 tahun. Tepat untuk nanti kita bisa transfer knowledge tenaga medis," ungkapnya.

Ia mengatakan, Kota Solo sendiri menyumbang 2 dokter dan 5 perawat. Sedangkan total keseluruhan ada 100 tenaga kesehatan.

"Dari Pemerintah Kota Surakarta menyumbangkan 2 dokter dan 5 perawat. Harapannya itu dari total 100-an tenaga medis yang di sana memang dengan angka yang sedikit tapi saya berharap Kementerian Kesehatan lebih serius lagi dalam menjalankan ini dan saya terima kasih sebesar-besarnya atas nama Pemerintah Kota Surakarta dan warga Solo atas kebijakan yang diambil oleh Kementerian Kesehatan," bebernya.

Rumah sakit ini akan dioperasionalkan mulai 6 Oktober 2025, dengan kapasitas layanan darurat, rawat jalan, rawat inap termasuk ruang VIP dan President Suite, serta dukungan ICU dan Cathlab, RS KEI diproyeksikan menjadi salah satu pusat layanan jantung unggulan di kawasan Asia.

"Rumah sakit ini dirancang sebagai pusat rujukan layanan jantung untuk wilayah Jawa Tengah, DIY, dan daerah pengampuan, sekaligus sebagai rumah RS Kardiologi ini akan dioperasionalkan mulai 6 Oktober 2025," jelas Respati.

"RS ini diharapkan akan mampu menangani kasus-kasus penyakit jantung dengan standar layanan tertinggi. Selain pelayanan kardiologi intervensi dan bedah jantung, RS KEI juga menyediakan layanan diagnostik lengkap CT Scan, MRI, Echocardiography, Treadmill, Holter Monitoring, USG 4D, layanan hemodialisis, hingga pusat perawatan intensif pasien gagal jantung," pungkasnya.




(afn/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads