Dubes UEA Kunjungi RS Kardiologi Emirates-Indonesia, Segera Peresmian?

Dubes UEA Kunjungi RS Kardiologi Emirates-Indonesia, Segera Peresmian?

Tara Wahyu NV - detikJateng
Kamis, 06 Mar 2025 14:24 WIB
Rombongan Dubes UEA, Abdulla Salem Al Dhaheri mengunjungi Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia, Kamis (6/3/2025).
Rombongan Dubes UEA, Abdulla Salem Al Dhaheri mengunjungi Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia, Solo, Kamis (6/3/2025). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng.
Solo -

Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdulla Salem AlDhaheri, mengunjungi Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia. Dalam kunjungannya, Abdulla didampingi Wali Kota Solo, Respati Achmad Ardianto dan Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Murtono.

Abdulla bersama rombongan langsung berkeliling rumah sakit setibanya di lokasi. Abdulla awalnya berkeliling di lantai satu, lalu dilanjutkan ke lantai dua dan tiga.

Sekda Solo, Budi Murtono, mengatakan kedatangan Dubes belum untuk membahas peresmian Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia. Kedatangan Abdulla, kata Budi, hanya mengunjungi pascakonstruksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oh belum (peresmian). Cuma dari Pak Dubes hanya mengunjungi pascakemarin konstruksi," katanya ditemui di RS Kardiologi Emirates-Indonesia, di Kecamatan Jebres, Kamis (6/3/2025).

Seperti diketahui, RS Kardiologi Emirates-Indonesia mempunyai dekorasi yang artistik pada lantai dua dan tiga. RS kerja sama Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) dengan Pemerintah Indonesia dalam bidang kesehatan juga memiliki sejumlah fasilitas seperti UGD, ruang operasi, ruang rawat inap, ruang konsultasi, ruang observasi monitoring, kamar khusus treadmill, prosedur jantung, dan prosedur neurologi.

ADVERTISEMENT

Kemudian ada kamar VIP, perawatan umum, kamar isolasi, ruang operasi, unit perawatan koroner, PICU, ICU, DSU, IGD, dan fasilitas lainnya.

Lebih lanjut, Budi mengaku belum mengetahui kapan Rumah Sakit dari pemerintah UEA itu diresmikan. Meskipun, sempat direncanakan diresmikan pada Februari, rencana tersebut mundur.

"Saya belum tahu (peresmian), kalau dari operatornya rumah sakit Sardjito mengadakan pelatihan uji fungsi alat. Cuma belum tahu kenapa soft opening ditunda mungkin ada alasan lain, itu kebijakan dari Kemenkes," bebernya.

Menurutnya, RS yang dibangun di atas tanah seluas 2 hektare itu menggunakan dana hibah dari UEA, dan mulai dibangun pada November 2023 lalu. Saat ini, kata dia, rumah sakit mulai dilakukan pengisian perabotan peralatan medis. Salah satu kunjungan Dubes juga mengecek kondisi peralatan medis.

"Kemudian saat ini sudah mulai pengisian perabotan peralatan medisnya. Itu beliau mengecek kondisi tapi belum ada pembicaraan kapan mau diresmikan atau soft opening. Baru pengecekan aja oleh beliau," pungkasnya.




(apl/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads