Para pengemudi traktor bajak pertanian berlaga di kejuaraan nasional balap traktor 2025. Laga yang digelar di persawahan Dusun Bakal, Desa Karangduren, Kecamatan Kebonarum, Klaten itu diikuti 32 peserta.
Balapan yang rencananya start pukul 10.00 WIB itu sempat tertunda satu jam karena kendala teknis mesin rusak sampai belt atau streng putus. Begitu acara dimulai, penonton mulai mendekati arena meski di tengah terik matahari.
Satu pembalap menempati satu petak sawah yang baru saja dipanen sebagai jalur pacu. Setiap pembalap kelas standar maupun modifikasi harus melakukan dua kali putaran di track masing-masing dengan total jarak sekitar 1 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang petugas pembawa start berdiri di pematang tanah pemisah dua lahan. Begitu bendera diangkat, mesin diesel menderu di sela sorak-sorai penonton di tepi arena.
"Ini kejuaraan yang ke 4. Pesertanya dari lokal ada, Klaten, Sukoharjo, Sragen, Ngawi, Madiun, dan DIY juga ada dengan peserta total 32," kata Ketua Panitia, Heruwanto kepada wartawan di lokasi, Sabtu (27/9/2025) siang.
Dijelaskan Heru, kejuaraan tersebut memperebutkan piala bergilir, dan uang pembinaan. Kegiatan tersebut tidak sekadar adu terampil tetapi juga ajang komunikasi.
"Ini ajang komunikasi mengumpulkan sedulur traktor, ini ajang silaturahmi. Semua jenis merek mesin boleh digunakan, yang dinilai kecepatan, balapan," kata Heru.
Lomba balap traktor di Klaten, Sabtu (27/9/2025). Foto: Achmad Husein Syauqi/detikJateng |
Menurut Heru, kegiatan tersebut juga ditujukan untuk regenerasi petani, menciptakan petani milenial. Ketentuan mesin yang digunakan dalam lomba dibatasi mesin 8,5 PK.
"Mesinnya dibatasi 8,5 PK. Mau modifikasi atau tidak, boleh," lanjut Heru.
"Hari ini babak penyisihan dan besok Minggu finalnya," imbuhnya.
Koordinator tim Ngiwo Madang asal Ngawi, Jawa Timur, Patrem mengatakan timnya membawa tiga mesin. Adapun kru terdiri dari 14 orang.
"Tim dan kru ada 14 orang. Persiapan selain mesin update juga persiapan fisik pembalap karena butuh skill dan kekuatan," kata Patrem kepada detikJateng di lokasi.
Menurut Patrem, seluruh tim merupakan pengemudi dan kru traktor profesional di Ngawi. Persiapan sebelum ke Klaten sekitar dua hari.
"Kita persiapan 1-2 hari, ini usianya muda-muda jadi fisik masih bagus, lawannya juga banyak yang muda," tuturnya.
(ams/apu)












































