Pihak SDN Pangebatan di Kecamatan Karanglewas, Banyumas, meminta agar sekolahnya sementara ini tidak dikirimi menu Makanan Bergizi Gratis (MBG). Permintaan itu terkait dengan sejumlah siswa di SDN tersebut diduga keracunan usai menyantap menu MBG.
"Saya minta untuk dua hari ke depan tidak dikirimi MBG, itu dari hari Kamis dan Jumat. Hari ini juga sudah tidak dikirim. Tujuan saya mengevaluasi di sini dan memantau anak-anak kami bagaimana perkembangannya. Satu sisi saya juga minta di sana untuk mengevaluasi diri," kata Kepala SDN Pangebatan, Riyadi, saat ditemui, Jumat (26/9/2025).
Diketahui, seratusan siswa di Karanglewas, Banyumas, mengalami mual dan muntah. Mereka diduga keracunan usai menyantap menu MBG yang disajikan pada Senin (22/9) dan Selasa (23/9) lalu.
Riyadi mengatakan sedikitnya ada sekitar 80 siswanya yang mengalami gejala serupa. Ada beberapa menu yang disantap siswa pada Senin dan Selasa, sebelum mereka akhirnya tidak masuk sekolah pada Rabu (24/9) dan Kamis (25/9) karena sakit.
"Senin itu (menu) telur puyuh sama bihun direbus tidak ada bumbu, lalu ada kuah soto dan buahnya itu anggur 3 biji. Lalu Selasa (menu) daging ayam digoreng. Menu untuk kelas 4 ke atas ada sambalnya," kata Riyadi.
Riyadi menjelaskan, MBG dikirim dalam dua waktu yang berbeda. Untuk kelas 1 sampai 3 dikirim pagi, sedangkan untuk kelas 3 sampai 6 dikirim menjelang siang.
"Datangnya (MBG) itu kelas kecil itu dikirim awal sekitar jam 08.30 WIB kadang ya jam 09.00 WIB. Kelas besar itu sekitar jam 11.00 WIB. Kecuali kita minta prioritas kalau berbenturan dengan kegiatan lain dikirim lebih dahulu," terangnya.
Riyadi mengungkapkan total siswanya ada 341.
"Rata-rata (yang mengalami gejala mual dan muntah) kelas 1 SD lalu kelas 3 dan 4 itu banyak," jelasnya.
Dari adanya kejadian ini, pihaknya langsung meminta agar MBG tidak dikirim untuk sementara waktu sampai ada evaluasi dari pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Penjelasan Dinas Pendidikan Banyumas
Diberitakan sebelumnya, jumlah siswa yang diduga keracunan usai menyantap menu MBG di wilayah Karanglewas, Banyumas, mencapai 100 lebih. Jumlah tersebut setelah dilakukan pendataan dari keseluruhan sekolah yang menerima MBG dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wilayah Karanglewas Kidul.
Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan (Dindik) Banyumas, Taryono, mengungkapkan dari hasil pendataan yang dilakukan, ternyata siswa yang mengalami mual dan muntah berasal dari beberapa sekolah di wilayah Kecamatan Karanglewas. Di antaranya siswa TK, SDN Kediri, dan Pangebatan.
"Ini jumlahnya sekitar 115 lebih yang dilaporkan (siswa alami mual-muntah). Termasuk dari TK ada 30-an dan SDN Kediri ada juga datanya sekitar 20 dan 30 orang. Belum sekolah lain yang belum melaporkan," kata Taryono saat ditemui di SDN Pangebatan, Jumat (26/9/2025).
Menurut Taryono, usai adanya kejadian ini, pihaknya berkoordinasi dengan koordinator BGN Kabupaten Banyumas. Untuk sementara kegiatan yang ada di SPPG Karanglewas Kidul akan dihentikan sementara.
"Tadi hasil koordinasi saya dengan koordinator BGN di Kabupaten Banyumas saat ini karena tidak bisa dihubungi lewat telepon, jadi nanti akan disidak untuk menghentikan operasional SPPG di Karanglewas Kidul, mulai Senin akan dilakukan evaluasi. Termasuk dilaporkan ke BGN regional Jawa Tengah," terangnya.
Taryono menambahkan ada beberapa sekolah yang menolak untuk dikirim MBG setelah adanya kejadian ini. Sebab hingga saat ini masih ada siswa yang belum masuk sekolah.
Simak Video "Video Bareskrim Turun Tangan Asistensi Penanganan Kasus Keracunan MBG"
(dil/afn)