Ambulans PDIP Miri Sragen Digondol Maling, Tandu Ditinggal di Garasi

Ambulans PDIP Miri Sragen Digondol Maling, Tandu Ditinggal di Garasi

Tara Wahyu NV - detikJateng
Minggu, 28 Sep 2025 20:40 WIB
Ilustrasi ambulans di jalan raya
Ilustrasi ambulans. Foto: Getty Images/ananaline
Sragen -

Satu unit ambulans milik Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Miri, Kabupaten Sragen, raib digondol maling. Adapun stretcher atau tandu dari dalam ambulans itu ditinggalkan di garasi.

Ambulans gratis untuk membantu pasien duafa itu terakhir diketahui hilang pada Sabtu (27/9) dini hari. Ambulans itu terakhir kali diparkir di garasi di Desa Soko, Kecamatan Miri, pada Jumat (26/9) malam.

Sopirnya, Agus Sulistiantoro, mengatakan ambulans itu terakhir digunakan pada Jumat (26/9) malam untuk mengantar pasien ke RS Yakssi Gemolong. Sepulang dari RS, ambulans itu dimasukkan ke garasi dan pintu pagarnya ditutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekira jam 9 malam sudah saya masukkan ke garasi, pintu pagar saya tutup dan kondisi masih aman," Kata Agus saat dihubungi detikJateng, Minggu (28/9/2025).

Keesokan harinya sekitar pukul 05.14 WIB, pemilik lahan tempat garasi ambulans itu mendapati kunci pagarnya sudah dalam keadaan rusak. Setelah dicek, ambulans sudah tidak ada di tempat, hanya menyisakan stretcher yang tergeletak di lantai garasi.

ADVERTISEMENT

"Jadi posisi stretcher sudah berada di luar, jadi kemungkinan ada orang di sana," ujar Agus.

Setelah mengecek rekaman CCTV, Agus menyebut ambulans itu diketahui melintas ke arah utara sekitar pukul 03.03 WIB. Ambulans itu juga terlihat berhenti di Desa Jati selama sekitar satu jam, diduga untuk melepas stiker identitas.

"Pukul 04.30, ambulans kembali terekam kamera CCTV di Desa Gading dengan kondisi sebagian stiker sudah terkelupas. Rekaman terakhir memperlihatkan kendaraan menuju Desa Jono, mendekati akses pintu tol," ungkapnya.

Agus mengatakan ambulans tersebut selama ini digunakan untuk membantu masyarakat kurang mampu secara gratis.

"Saya kasihan sama pasien-pasien duafa. Hari ini saja ada dua warga yang membutuhkan ambulans, termasuk untuk pemakaman. Akhirnya saya harus minta bantuan armada lain," ucap dia.

"Hari ini ada dua (orang) yang menanyakan, tapi ya gimana nggak ada unitnya. Kemarin juga ada (yang menanyakan), tapi saya coba arahkan ke ambulans lain," sambungnya.

Dihubungi terpisah, Ketua PAC PDIP Miri, Nugroho Sulistyo mengatakan ambulans itu sudah dua tahun untuk operasional PAC PDIP Miri. Selama itu pengguna ambulans tidak dipungut biaya.

"Itu pribadi kita sendiri, untuk PAC PDIP Miri. Tidak dari dana partai atau negara. Sudah dua tahun ambulansnya," kata Nugroho.

Ia mengatakan, keberadaan ambulans itu berawal dari banyaknya permintaan masyarakat di wilayah tersebut.

"Ambulans dari Baznas atau NU itu kan terbatas, itu dari Sragen dan harus antre dulu," bebernya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Miri, Iptu Suprayitno mengatakan kasus tersebut sudah di laporkan ke Polsek Miri.

"Masih dalam penyelidikan perkembangan nanti dikabari," kata Suprayitno.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads