Kata Kelompok Tani di Boyolali soal Heboh Bangunan Kecil Telan Rp 112 Juta

Jarmaji - detikJateng
Rabu, 24 Sep 2025 16:57 WIB
Ketua Kelompok Tani Sido Mukti I Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Fajar Nugroho, di lokasi bangunan sumur dalam yang viral. Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Kelompok Tani penerima manfaat bantuan irigasi perpompaan di Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali menanggapi viralnya bangunan kecil bernilai Rp 112,8 juta. Kelompok Tani Sido Mukti I mengaku terbantu dengan keberadaan rumah pompa itu.

Ketua Kelompok Tani Sido Mukti I Desa Gagaksipat, Fajar Nugroho menuturkan anggaran Rp 112,8 juta tak hanya untuk bangunan berukuran 1,5x1,5 meter itu saja. Tetapi mencakup seluruh kegiatan atau pengadaan untuk irigasi perpompaan itu.

Seperti pembuatan sumur dalam, pembelian mesin pompa, cassing, pipa paralon hingga selang untuk mengalirkan air ke sawah. Termasuk bangunan rumah pompa itu.

"Sumur dalam yang dibuat tidak cuma satu ini, tetapi ada dua sumur dalam. Kalau cuma satu sumur, nggak mencukupi (untuk irigasi)," kata Fajar, Rabu (24/9/2025).

Fajar menyebut air dari sumur dalam itu debitnya juga tinggi sehingga mampu mengairi sawah sedikitnya 10 hektare. Para petani mengaku terbantu dengan adanya bantuan irigasi perpompaan ini.

Areal persawahan di utara landasan pacu Bandara Adi Soemarmo ini, jelas dia, mendapat pasokan air untuk irigasi dari waduk Cengklik. Hanya saja, di musim kemarau, suplai air dari waduk, kurang atau tidak mencukupi.

"Manfaatnya ya alhamdulillah bisa mengayomi petani. Jadi biasanya dari waduk (Cengklik) kurang, ini bisa lancar. Iya, dari Waduk Cengklik itu kalau kemarau gini kan jarang keluarnya air, nggak sampai sini," imbuhnya.

Dengan adanya bantuan irigasi perpompaan tersebut, petani kini bisa tiga kali panen dalam setahun. Karena di musim kemarau seperti saat ini, petani tetap bisa menanam padi. Sawah tidak terjadi bero.

"Alhadulillah bisa tiga kali panen (padi)," ucap Fajar.

Pihaknya pun menyayangkan bangunan tersebut sampai viral, dan berujung mendapat respons negatif dari netizen. "Ya kami menyayangkan," kata dia.

Dia mengaku juga membaca foto bangunan tersebut yang viral di media sosial. Bahkan, juga membaca sampai komentar-komentar dari netizen.

"Komentarnya ya ada yang jelek-jelek, ada yang bagus-bagus. Ya begitulah, kalau orang komen," jelasnya.




(apu/ams)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork