Baru-baru ini heboh temuan sebuah bangunan di pinggir area persawahan di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Pasalnya bangunan kecil tersebut diketahui dibangun dengan anggaran Rp 112,8 juta.
Banyak yang mempertanyakan biaya pembangunannya karena dinilai tak sesuai dengan besar bangunan tersebut. Ada pun spesifikasi bangunan tersebut menurut pantauan detikJateng, ukurannya sekitar 1,5 x 1,5 meter, dindingnya memakai bata yang telah diplester dan diaci rapi, tetapi belum dicat. Kemudian, untuk ventilasi, salah satu dindingnya dipasang roster, bagian atapnya memakai galvalum, dan pintunya terbuat dari triplek lapis seng. Pada bagian halamannya dibuat rabat beton agar terlihat lebih rapi.
Menanggapi hal ini, menurut kontraktor dari Rebwild Construction, Wildan untuk membangun bangunan serupa seharusnya cukup sekitar Rp 25 juta. Hal ini sudah mencakup fondasi bawahnya, pemasangan bor, tukang, hingga finishing bangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rp 25 juta juga cukup, mahal malah. Fondasi bawahnya pun sudah, kalau sama bor sumurnya masih masuk kayaknya, Rp 25 juta sudah sampai terbangun," jelas Wildan saat dihubungi detikProperti, Senin (22/9/2025).
Namun, hitungan tersebut belum termasuk untuk irigasi perpompaan yang disebut mencapai 10 hektar. Dalam laporan detikJateng disebutkan anggaran sebesar Rp 112,8 juta telah mencakup seluruh pekerjaan. Mulai dari pembuatan sumur bor, pembelian mesin pompa, pipa cassing maupun pipa atau selang untuk mengalirkan air ke sawah. Kemudian pemasangan jaringan listrik dan bangunan rumah untuk pengaman mesin pompa.
Wildan mengatakan anggaran Rp 112,8 juta jika termasuk irigasi perpompaan mencapai 10 hektar masih masuk akal.
"Kalau 10 hektar masuk akal (anggaran hingga Rp 112,8 juta). Kalau bangunannya saja terlalu nggak masuk akal. Bor air per meter, Rp 200 ribu. Kalau irigasi paling 30 meter ke dalam tanah," ujarnya.
![]() |
Terpisah, Sekretaris Dinas Pertanian Boyolali Retno Nawangtari mengungkapkan anggaran Rp 112,8 juta tersebut bukan untuk bangunan kecil itu saja. Dia menegaskan anggaran tersebut termasuk untuk pembuatan sumur bor, pembelian mesin pompa, pembelian pipa untuk mengalirkan air ke sawah, pemasangan jaringan listrik dan bangunan rumah mesin pompa.
Sementara, bangunan kecil tersebut fungsinya hanya sebagai rumah pompa.
"Paling banyak anggaran untuk pembuatan sumur dalam," kata Retno kepada detikJateng, pada Kamis (18/9/2025).
Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali Suyanta juga ikut mengklarifikasi bahwa bangunan tersebut bukan rumah tinggal, tetapi merupakan rumah pompa untuk kegiatan irigasi perpompaan. Rumah pompa air untuk irigasi sawah yang ada di sekitarnya.
![]() |
Anggaran Rp 112,8 juta mencakup keseluruhan paket kegiatan irigasi perpompaan yang memiliki manfaat langsung bagi petani. Paket kegiatan tersebut terdiri dari jasa test geolistrik untuk menentukan titik pembuatan sumur dalam. Ada dua titik sumur dalam yang dibuat dengan kedalaman 110 meter dan 85 meter.
"Jasa pengeboran sumur dalam 2 titik dengan kedalaman 110 meter dan 85 meter, masing-masing dengan lubang sumur 8" (inci), casing 6" (inci)," terangnya.
Kemudian, pembelian material untuk 2 titik sumur dalam, 2 unit mesin pompa submersible (4 HP dan 3 HP) lengkap dengan instalasi. Lalu pembangunan rumah pompa berukuran 1,5 x 1,5 meter. Rumah pompa ini untuk pengamanan panel, meteran dan sarana pelindung peralatan petani.
Untuk pemasangan pipa saluran distribusi 3 sepanjang 130 meter, pemasangan tiang dan jaringan listrik di sawah serta izin pasang listrik PLN 3.500 VA sebanyak 2 unit, dengan penambahan jaringan listrik yang cukup panjang masing-masing sepanjang kurang lebih 600 meter dan 300 meter. Kemudian juga untuk upah pekerja.
Suyanta mengatakan pelaksanaan kegiatan pembangunan irigasi perpompaan ini dilakukan secara swakelola oleh kelompok tani.
"Perlu ditegaskan bahwa kegiatan Irpom Tahun 2024 ini bukan dilaksanakan langsung oleh Dinas (Pertanian), melainkan melalui mekanisme swakelola oleh kelompok tani penerima manfaat, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan," katanya.
Lokasi bangunan kecil ini berada di pinggir areal persawahan wilayah Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Tepatnya di sebelah utara landasan pacu bandara Adi Soemarmo. Bangunan ini cukup mudah ditemukan karena berada persis di pinggir jalan raya, ruas Mangu-Donohudan atau yang menghubungkan Bandara-Asrama Haji Donohudan. Dari arah Bandara ada di selatan atau kanan jalan.
(aqi/aqi)