Heboh Bangunan Kecil Telan Rp 112 Juta, Dispertan Boyolali Ungkap Isinya

Heboh Bangunan Kecil Telan Rp 112 Juta, Dispertan Boyolali Ungkap Isinya

Jarmaji - detikJateng
Senin, 22 Sep 2025 14:54 WIB
Bangunan rumah pompa air yang viral di media sosial.
Bangunan rumah pompa air yang viral di media sosial. (Foto: dok. detikJateng)
Boyolali -

Dinas Pertanian (Dispertan) Boyolali kembali memberikan klarifikasi terkait viral proyek bangunan kecil bernilai Rp 112,8 juta di Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak. Di media sosial dinarasikan, nilai anggaran bangunan tersebut tak sesuai dengan bentuk fisiknya yang kecil.

"Sehubungan dengan adanya pemberitaan viral di media sosial maupun media massa mengenai bangunan kecil dengan nilai anggaran Rp 112,8 juta yang menimbulkan persepsi negatif di masyarakat, bersama ini kami sampaikan klarifikasi," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali, Suyanta, dalam keterangannya yang disampaikan kepada para wartawan, Senin (22/9/2025).

Dijelaskan Suyanta, bangunan tersebut bukan rumah tinggal, tetapi merupakan rumah pompa untuk kegiatan irigasi perpompaan. Rumah pompa air untuk irigasi sawah yang ada di sekitarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bangunan tersebut merupakan bagian dari paket kegiatan Irigasi Perpompaan (Irpom) Tahun Anggaran 2024 yang bertujuan untuk mendukung penyediaan air bagi lahan pertanian," ujarnya.

Ditegaskan Suyanta, bahwa anggaran Rp 112,8 juta tersebut bukan hanya untuk bangunan rumah pompa. Melainkan mencakup keseluruhan paket kegiatan irigasi perpompaan yang memiliki manfaat langsung bagi petani.

ADVERTISEMENT

Suyanta menjelaskan paket kegiatan dalam pembangunan irigasi perpompaan di Desa Gagaksipat tersebut. Yaitu, jasa test geolistrik untuk menentukan titik pembuatan sumur dalam. Ada dua titik sumur dalam yang dibuat dengan kedalaman 110 meter dan 85 meter.

"Jasa pengeboran sumur dalam 2 titik dengan kedalaman 110 meter dan 85 meter, masing-masing dengan lubang sumur 8" (inci), casing 6" (inci);" terang dia.

Kemudian pembelian material untuk 2 titik sumur dalam tersebut. Juga pembelian 2 unit mesin pompa submersible yaitu 4 HP dan 3 HP lengkap dengan instalasi. Lalu pembangunan rumah pompa berukuran 1,5 x 1,5 meter. Rumah pompa ini untuk pengamanan panel, meteran dan sarana pelindung peralatan petani.

Lalu pemasangan pipa saluran distribusi 3 sepanjang 130 meter, pemasangan tiang dan jaringan listrik di sawah serta izin pasang listrik PLN 3.500 VA sebanyak 2 unit, dengan penambahan jaringan listrik yang cukup panjang masing-masing sepanjang kurang lebih 600 meter dan 300 meter. Kemudian juga untuk upah pekerja.

Disampaikan Suyanta juga, pelaksanaan kegiatan pembangunan irigasi perpompaan ini dilakukan secara swakelola oleh kelompok tani.

"Perlu ditegaskan bahwa kegiatan Irpom Tahun 2024 ini bukan dilaksanakan langsung oleh Dinas (Pertanian), melainkan melalui mekanisme swakelola oleh kelompok tani penerima manfaat, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan," katanya lagi.

Lebih lanjut Suyanta menyatakan, program irigasi perpompaan ini dilaksanakan untuk memperkuat ketahanan pangan daerah dengan memastikan ketersediaan air ingasi bagi lahan sawah, terutama pada musim kemarau. Saat ini, wilayah sekitar lokasi kegiatan kerap mengalami kekeringan (bero) karena pasokan ingasi dari Waduk Cengklik tidak mencukupi.

"Dengan adanya sumur Irpom ini, telah dapat ditanami padi seluas 10 hektare di sekitar lokasi sumur, sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga meskipun musim kemarau berlangsung," tandasnya.

Sementara itu pantauan detikJateng Sabtu (20/9), bangunan tersebut berlokasi di pinggir areal persawahan wilayah Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Tepatnya di sebelah utara landasan pacu bandara Adi Soemarmo. Berada di jalan raya penghubung Mangu-Donohudan atau Bandara-Asrama Haji Donohudan. Dari arah Bandara ada di selatan atau kanan jalan.

Bangunan berukuran sekitar 1,5 x 1,5 meter itu, terdapat deretan roster atau ventilasi dari bata merah yang ada di samping kanan, kiri dan belakang. Kemudian di bagian depan, atau dinding sisi barat terdapat satu pintu. Atap menggunakan material galvalum.

Di lokasi tersebut, sebenarnya tak hanya bangunan itu saja. Tepat di sebelah selatannya terdapat sumur bor lengkap dengan jaringan pipa berukuran cukup besar. Juga terdapat satu tiang untuk penyangga jaringan listrik yang masuk ke bangunan itu.

Pada dinding sebelah utara tertempel papan informasi pekerjaan proyek tersebut. Lalu di sebelah selatan bangunan di bawah juga terdapat satu prasasti bertuliskan tentang informasi bangunan tersebut.

Di prasasti itu, bagian atas bertuliskan Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali. Lalu terdapat logo Pemkab Boyolali dan Kementerian Pertanian. Kemudian di bawahnya berisi tentang informasi bangunan tersebut.

Disebutkan di prasasti, bahwa bangunan tersebut merupakan program irigasi perpompaan bantuan dari Pemerintah Pusat. Juga tertulis nama kelompok tanu penerima bantuan ini. Berlokasi di Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak. Juga terdapat informasi titik koordinatnya.

Lalu, juga tertulis luas lahan yang teraliri irigasi perpompaan ini mencapai 10 hektare. Jumlah dana pembangunan Rp 112,8 juta. Sumber dana dari bantuan pemerintah irigasi perpompaan tahun 2024.




(aku/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads