Viral Gunung Telomoyo Semarang Diselimuti Kabut Mirip Gelembung

Viral Gunung Telomoyo Semarang Diselimuti Kabut Mirip Gelembung

Ardian Dwi Kurnia - detikJateng
Selasa, 23 Sep 2025 15:56 WIB
Penampakan Gunung Telomoyo yang terlihat diselimuti gelembung kabut. Foto diunggah Selasa (23/9/2025).
Penampakan Gunung Telomoyo yang terlihat diselimuti gelembung kabut. Foto diunggah Selasa (23/9/2025). Foto: dok. Rizky Setun
Semarang -

Fenomena alam unik terjadi di Gunung Telomoyo yang terletak di perbatasan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Salah satu gunung api tidak aktif dengan ketinggian 1894 mdpl (meter di atas permukaan laut) ini tampak dibungkus kabut tipis seperti gelembung.

Momen menarik ini diunggah oleh akun Instagram @jawatengahcity. Dalam video itu, terlihat Gunung Telomoyo seperti berada di dalam lingkaran gelembung.

"Jarang sekali terjadi, kabut menyelimuti gunung Telomoyo dan membentuk pola yang sangat unik. Ada yg tau, disebut apa yaa fenomena kabut seperti ini??" tulis akun tersebut dilihat detikJateng, Selasa (23/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video tersebut diketahui diunggah pertama kali oleh akun Instagram @rizkystone. Pemilik akun itu, Rizky Setun, mengatakan momen itu dia abadikan pada Minggu (21/9). Pria yang bekerja di bidang dokumentasi perjalanan wisata di Magelang itu mengaku baru pertama kali melihat fenomena alam unik tersebut di Gunung Telomoyo.

"(Fenomena itu saya lihat) 21 September pagi. Sangat jarang terjadi kalau (Gunung Telomoyo dilapisi) seperti gelembung itu," kata Rizky saat dimintai konfirmasi detikJateng, Selasa (23/9/2025).

ADVERTISEMENT

"Saya lahir di Magelang dan di Magelang terus, dari kecil saya belum pernah melihat kabut seperti itu," imbuh pria berusia 29 tahun itu.

Fenomena alam unik ini dijelaskan lebih lanjut oleh Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Rany Pusputa. Ia menyebut bahwa fenomena ini disebut sebagai kabut lembah.

"Fenomena di video Gunung Telomoyo juga bisa disebut kabut lembah atau valley fog yang terbentuk akibat pendinginan malam hari di wilayah lembah pegunungan. Kabut ini tertahan oleh inversi suhu sehingga tampak seperti lautan awan," ungkap Rany saat dihubungi detikJateng, Selasa (23/9).

Rany juga menjelaskan bahwa peristiwa ini bukan fenomena alam yang langka. Menurutnya, kabut lembah ini kerap terjadi di pagi hari setelah malam yang tenang.

"Fenomena kabut radiasi atau lembah yang terjadi di daerah pegunungan sebenarnya bukan fenomena langka, biasanya terjadi pada pagi hari setelah malam yang dingin dan tenang," terang Rany.




(apu/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads