Dua remaja asal Jepara, R (15) dan F (15), ditemukan tewas kesetrum jebakan tikus di sawah cabai belakang lapangan Desa Pasir, Kecamatan Mijen, Demak, kemarin. Begini penampakan tempat kejadian perkaranya (TKP).
Jenazah dua remaja itu ditemukan pada Minggu (21/9) pagi oleh si pemilik sawah, setelah malamnya digelar orkes musik tepat di samping lapangan desa.
Pantauan detikJateng, Senin (22/9), lokasi penemuan jenazah dua remaja itu tidak terlihat dari jalan beton yang biasa dilalui warga karena tertutup oleh tingginya lapangan desa. Seng setinggi 2,5 meter untuk memagari acara orkes juga masih mengelilingi area sebelah timur lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mencapai titik ditemukannya korban, detikJateng harus turun lewat tepian lapangan dengan kemiringan yang cukup curam. Suasana di lokasi siang tadi begitu sepi, tak terlihat aktivitas warga maupun petani.
![]() |
Perangkat Desa Pasir, Nur Hamim, yang menemani detikJateng ke lokasi menceritakan detik-detik ditemukannya korban. Dia mengetahui ada peristiwa itu pada Minggu (21/9) sekitar pukul 10.00 WIB.
"Yang tahu warga sekitar sini dulu. Saya tahunya ketika sudah ramai, karena rumah saya agak jauh dari sini. Terus saya melihat langsung ke sini sudah ramai," kata Hamim, Senin (22/9/2025).
Saat Hamim tiba, olah TKP sedang berlangsung. Hamim mengaku tidak bisa melihat kondisi jenazah karena sudah ditutup oleh polisi.
"Sudah ada garis polisi, polisi sudah olah TKP di sini. Orangnya (korban) sudah ditutupi plastik mulsa sama daun pisang," ujar dia.
Penemuan mayat itu membuat masyarakat sekitar gempar. Hamim menyebut banyak warga berdatangan untuk menyaksikan kondisi korban di lokasi.
"Sampai olah TKP selesai. Sampai jam 2 siang masih pada nonton kok, orang juga datang pergi datang pergi ya begitu saja menyaksikan terus selesai (pulang) karena ada yang mengurusi dan masyarakat tidak boleh mendekat garis polisi," ucap Hamim.
Hamim juga telah mendatangi rumah kedua korban bersama si pemilik sawah. Ia menuturkan bahwa korban dan pemilik sawah merupakan warga yang tidak mampu.
"Saya tadi silaturahmi ke rumah keluarga (kedua korban), kasihan sekali semuanya orang tidak mampu," ucap Hamim.
"Keluarga (pemilik sawah) juga tadi ikut ke sana (ke rumah korban), (pemilik sawah) juga sama-sama orang tidak mampu," sambungnya.
Kepala Desa Pasir, Taqiyuddin, membenarkan kabar adanya penggunaan aliran listrik di sawah cabai milik warganya untuk mencegah hama tikus. Ia menyebut petani telah memasang beberapa penanda agar orang tahu di sawah itu ada arus listrik.
"Di situ sudah ada pagarnya sama lampu sebagai indikator kalau di situ ada aliran listrik," kata Taqiyuddin saat ditemui di Balai Desa Pasir, Senin (22/9/2025).
Taqiyuddin mengakui penggunaan instalasi listrik untuk persawahan memang tidak dibenarkan. Namun menurutnya ini merupakan langkah terakhir yang dilakukan warga agar persawahan mereka tidak diserang tikus.
Taqiyuddin mengaku tidak mengetahui pasti seberapa besar arus listrik yang digunakan di persawahan warga. Namun ia menegaskan, peruntukan aliran listrik itu murni hanya untuk mencegah hama.
"(Tegangan arus listrik berapa) Nggak begitu paham saya. Murni untuk hama, tidak pernah terpikir dari warga kami untuk masalah pencurian dan memang tidak pernah ada," ucap Taqiyuddin.
Diberitakan sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Demak, Iptu Anggah Mardwi Pitriyono, mengungkap hasil pemeriksaan dokter terhadap dua orang remaja berinisial R (15) dan F (15). Dua remaja asal Jepara itu dipastikan meninggal karena sengatan listrik dari jebakan tikus yang dipasang oleh petani.
"Keterangan dari dokter pemeriksa kemarin, keduanya mati lemas akibat sengatan listrik," kata Anggah saat dihubungi detikJateng, Senin (22/9/2025) pagi.
"Sengatan listriknya itu bersumber dari jebakan tikus yang dipasang sama petani untuk mencegah tikus, hama," lanjutnya.
"(Perkiraan meninggal kapan?) Kalau dari dokter di atas 12 jam, kurang dari 24 jam. Kegiatan dangdutan kan sampai tengah malam, sedangkan keterangan dokter di atas 12 jam. (Ada kemungkinan tewas sebelum dangdutan?) Bisa jadi," ucap Anggah.
(dil/apu)