2 Guru SMP di Kendal Diduga Selingkuh Digerebek, Kepsek Buka Suara

2 Guru SMP di Kendal Diduga Selingkuh Digerebek, Kepsek Buka Suara

Saktyo Dimas R - detikJateng
Senin, 08 Sep 2025 22:53 WIB
Ilustrasi patah hati
Ilustrasi selingkuh. Foto: Thinkstock
Kendal -

Dua guru SMPN 4 Cepiring Kendal diduga berselingkuh. Guru BK, perempuan inisial YPK, dan guru olahraga, lelaki berinisial HT, itu digerebek warga di rumah YPK di Desa Botomulyo Kecamatan Cepiring, Kendal, Sabtu (6/9) lalu.

EHS, suami YPK, saat dimintai konfirmasi detikJateng membenarkan peristiwa yang menimpa istrinya tersebut.

"Memang benar mas, kejadian memalukan yang menimpa istri saya," kata EHS, Senin (8/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

EHS menjelaskan penggerebekan oleh warga sekitar itu lantaran istrinya sering membawa masuk tamu laki-laki ke dalam rumah.

"Warga di sana memang sering melihat kalau istri saya sering membawa masuk tamu laki-laki ke dalam rumah. Makanya hari Sabtu (6/9/2025) itu warga telpon ke saya, yang intinya minta izin mau gerebek rumah saya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Karena kondisinya sudah seperti itu, ya saya persilakan. Posisi saya ada di Yogyakarta, di rumah," sambungnya.

EHS mengatakan, warga yang saat itu melakukan penggerebekan ke kamar istrinya sempat mencium bau keringat di seprei tempat tidur. Sementara, rumah itu sudah lama tidak ditempati.

"Sewaktu warga masuk ke ruang kamar itu ada bau keringat di spreinya. Padahal kan rumah itu lama tidak ditempati," terangnya.

EHS menambahkan, sudah 3 bulan dirinya tak bisa lagi pulang ke rumah di Desa Botomulyo itu karena kunci rumah telah diganti oleh istrinya.

"Saya sudah 3 bulan ini tidak pulang ke rumah yang di Botomulyo. Karena kunci rumahnya sudah diganti oleh istri saya," tambahnya.

EHS bekerja di Temanggung dan biasanya setiap 2-3 hari sekali pulang ke Botomulyo, Kendal. tapi sekarang dia pulang ke Yogyakarta.

"Botomulyo itu rumah kita berdua, kalau istri di rumah orang tua di Sidomulyo," ujarnya.

Ia mengungkapkan, hubungan dirinya dengan istri selama ini baik-baik saja. Namun, istrinya sempat mengajukan gugatan cerai tapi ditolak oleh pengadilan.

"Kalau hubungan saya dengan istri selama ini baik-baik saja. Tapi dia (istri) memang sempat mengajukan gugatan cerai tapi ditolak oleh pengadilan," ungkapnya.

EHS mengatakan, istrinya menyebut dirinya selama 6 bulan berturut-turut tidak menafkahi dan telah meninggalkan rumah.

"Gugatannya itu saya dituduh selama 6 bulan berturut-turut tidak pernah menafkahi dan telah meninggalkan rumah. Tapi saya tetap menafkahi dan pengajuan gugatan di pengadilan sekitar Mei tahun ini," paparnya.

EHS sebenarnya sempat mengetahui istrinya berselingkuh dengan pria yang sama pada tahun 2023. Namun dia memaafkan dan menyambut kembali istrinya.

"Dulu tahun 2023, saya sempat tahu kalau istri saya berselingkuh dengan orang itu dan orangnya sama dengan yang sekarang. Tapi saya maafkan dia dengan tulus, karena saya pikir dia tidak akan mengulang lagi," lanjutnya.

EHS mengaku sudah melaporkan kejadian itu ke polisi.

"Sudah saya laporkan ke polisi polsek Cepiring. Informasinya tadi siang sudah di Berita Acara Pemeriksaan (BAP)," katanya.

Penjelasan Kepala SMPN 4 Cepiring

Kepala SMPN 4 Cepiring Kendal, Sutrisno, mengatakan pihak sekolah belum mengetahui sejauh mana dugaan perselingkuhan itu terjadi.

"Memang benar ada dan kemarin malam, Minggu (7/9/2025) sudah kami konfirmasi dan sudah kami panggil dua guru itu. Kalau untuk dugaan perselingkuhan itu sejauh mana kami belum tahu," kata Kepsek SMPN 4 Cepiring, Sutrisno.

"Untuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP) belum belum kami lakukan karena baru sebatas konfirmasi," sambungnya.

Sutrisno mengatakan, keberadaan guru olahraga berinisial HT di rumah guru BK itu lantaran sedang mengirimkan makanan dalam rangka tasyakuran.

"Menurut keterangan sementara dari HT, saat itu HT hanya mengantarkan makanan dan masuk ke ruang tamu," jelasnya.

Sutrisno menerangkan, keduanya mengaku hanya berbincang di ruang tamu dan tidak melakukan hal yang negatif

"Pengakuannya tidak melakukan apa-apa. Mereka berdua hanya mengobrol di ruang tamu," terangnya.

Sutrisno menambahkan, kejadiannya selepas jam kerja pada Sabtu (6/9/2025). Ada sekitar 4-5 warga yang datang dan mengetuk pintu tapi YPK tidak berani buka pintu

"Menurut pengakuannya ada 4-5 orang warga yang datang ke rumahnya. Warga mengetuk pintu, tapi yang punya rumah tidak buka pintu. Kejadian penggerebekan itu siang selepas jam kerja pas hari Sabtu sekitar jam 13.00 WIB," tambahnya.

YPK mengira yang datang suaminya sehingga trauma dan takut karena sedang proses cerai.

"Katanya YPK, dia itu trauma dan takut kalau itu suaminya yang datang. Karena dia ini kan lagi proses cerai, takut trauma," ujarnya.

Sutrisno menuturkan, dia tak menemukan gelagat mencurigakan saat kedua guru itu berada di sekolah. Sutrisno juga mengetahui jika guru olahraga tersebut juga memiliki istri sah.

"Kalau di sekolah ya keduanya wajar-wajar saja sebagaimana kedekatan dengan guru yang lain tidak ada yang istimewa. Kalau yang guru olahraga itu kan sudah punya istri sah," pungkasnya.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads