Dua orang di wilayah Sukolilo Kabupaten Pati diamankan polisi. Kedua orang itu melakukan penganiayaan saat mempersiapkan perangkat sound karnaval atau yang biasa dikenal dengan sound horeg dalam Karnaval Meron 2025.
Kedua tersangka ini berinisial DK (38) dan AAT (20) mereka diduga melakukan kekerasan terhadap warga secara bersama-sama di muka umum.
Kapolsek Sukolilo, AKP Sahlan mengatakan peristiwa terjadi pada Kamis (4/9) malam sekitar 21.30 WIB di Desa Sukolilo. Warga sedang melakukan pengecekan sound system untuk persiapan Karnaval Meron 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya hanya cek cok adu mulut, dugaan salah paham, lalu tiba-tiba pelaku memukul korban dengan tangan kosong hingga terjadi keributan, warga sempat melerai tapi suasana terlanjur panas," jelas Sahlan dalam keterangan tertulis diterima wartawan, Minggu (7/9/2025).
Korban bernama JD (35) warga Sukolilo. Korban kata dia, menjadi sasaran pemukulan yang dilakukan para pelaku hingga sempat menimbulkan keributan di lokasi.
"Keributan tersebut sempat terekam dan tersebar di media sosial, sehingga membuat warga semakin ramai membicarakannya," ungkap dia.
Kemudian Polsek Sukolilo langsung melakukan penyelidikan pada Jumat (5/9) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Kedua pelaku lalu diamankan polisi.
"Keduanya berusaha bersembunyi di rumah salah satu saudaranya di Dukuh Lebak Kulon, namun akhirnya berhasil kami amankan tanpa perlawanan," ungkapnya.
Kedua pelaku dibawa ke Polsek Sukolilo untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa kaos warna hitam yang digunakan salah satu pelaku saat kejadian.
"Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, hasil gelar perkara menunjukkan bahwa unsur Pasal 170 KUHP subsider Pasal 351 KUHP telah terpenuhi. Oleh karena itu, kedua pelaku langsung kami lakukan penahanan," tegas Sahlan.
(aap/aap)