Aksi Solidaritas untuk Mahasiswa Unnes Iko Juliant Digelar, Ada BEM KM UGM

Aksi Solidaritas untuk Mahasiswa Unnes Iko Juliant Digelar, Ada BEM KM UGM

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 02 Sep 2025 22:36 WIB
Aksi solidaritas mahasiswa untuk Iko Juliant Junior di Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (2/9/2025).
Aksi solidaritas mahasiswa untuk Iko Juliant Junior di Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (2/9/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Ratusan mahasiswa se-Kota Semarang menggelar aksi solidaritas untuk almarhum Iko Juliant Junior, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang disebut meninggal dengan tak wajar. BEM KM UGM pun turut hadir menyatakan rasa belasungkawanya kepada almarhum Iko.

Pantauan detikJateng, aksi digelar di halaman kampus FH Unnes, Kecamatan Gunungpati, Senin (2/9/2025) malam. Ratusan lilin dinyalakan menerangi pelataran kampus tersebut.

Tmpak Patung Themis FH Unnes dipenuhi bunga, foto almarhum, serta deretan lilin yang menyala, malam ini. Mahasiswa berkerumun mengililingi patung dan serentak melantunkan doa untuk mendiang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para mahasiswa tampak khusyuk berdoa, menyalakan lilin, sementara lainnya menyanyikan lagu-lagu rohani. Beberapa mahasiswa juga sempat membacakan puisi.

ADVERTISEMENT

Ketua BEM FH Unnes, M Gossan Daffa Majid, mengatakan aksi ini lahir dari keresahan mahasiswa atas kabar meninggalnya Iko yang dinilai penuh kejanggalan.

"Rumah sakit menyebut Iko korban lalu lintas. Cuma dari dinamika di media, kita menganggap adanya kejanggalan. Jadinya mau nggak mau kita harus bergerak," kata Gossan di Unnes, Selasa (2/9/2025).

Aksi solidaritas mahasiswa untuk Iko Juliant Junior di Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (2/9/2025).Aksi solidaritas mahasiswa untuk Iko Juliant Junior di Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (2/9/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

"Walaupun kita juga tidak tahu dasarnya seperti apa, ke depannya seperti apa, tapi seminimal-minimalnya kita mahasiswa bergerak untuk solidaritas, berdoa bersama," lanjutnya.

Ia pun meminta agar misteri kematian Iko bisa dibuka secara terang benderang. Gossan mengaku kurang yakin dengan penyebab kematian Iko yang disebut karena kecelakaan.

"Pastinya kami kurang sepakat dengan adanya kecelakaan lalu lintas, karena ada beberapa hal yang kurang sinkron, seperti ada kejanggalan-kejanggalan," ujarnya.

Aksi solidaritas itu tak hanya dihadiri mahasiswa Semarang, mahasiswa UGM pun ikut hadir. Ketua BEM KM UGM, Tiyo Ardianto, menyebut mahasiswa Jogja datang khusus untuk menyampaikan ucapan duka terhadap mendiang Iko.

"Kami naik mobil dari Jogja ke Semarang. Kami prihatin karena fenomena gerakan rakyat harus kembali memakan korban. Tercatat hari ini sudah ada kurang lebih 9 orang korban, dua di antaranya adalah mahasiswa Jogja dan Semarang," kata Tiyo.

Ia pun ingin menyampaikan duka secara langsung kepada almarhum Iko. Tiyo juga menyinggung soal dugaan rekayasa aparat dalam peristiwa kematian Iko.

"Kita nggak pernah bisa memaafkan setiap kematian yang disebabkan oleh manusia. Kita lihat di Jogja ada Rheza yang dipukuli oleh aparat pun di Semarang yang kita tahu ada kejanggalan," tuturnya.

"Memang belum cukup valid informasi yang menyebabkan Mas Iko ini meninggal, tetapi kita tahu bagaimana sejarah Polda Jawa Tengah sering memalsukan kejadian-kejadian, sehingga bagi kami menaruh rasa curiga ini ada rekayasa dari polisi," lanjutnya.

Tiyo pun meminta agar polisi dan pemerintah bisa mengakui dan megevaluasi kesalahan.kesalahannyang telah dilakukan agar tak terulang kembali.

"Bagi kami, membunuh orang adalah dosa, tapi merekayasa kematian adalah dosa yang lebih besar. Polisi jangan menutupinya, akui dan benahilah," tegasnya.

Salah satu teman sekelas Iko yang turut hadir, Bima (19), menyebut almarhum dikenal sebagai sosok yang energik dan positif.

"Dia bukan orang yang suka aneh-aneh, nggak pernah suka ngebut juga. Selama setahun ini saya kenal, dia aktif di organisasi, ikut DPM dan KMK. Saya termasuk orang yang paling kehilangan," tuturnya dengan nada lirih.

"Entah mana yang benar dan mana yg salah, aku tetap berharap Iko bisa mendapat keadilan," lanjutnya.

Sebagai informasi, kematian mahasiswa Unnes Iko Juliant Junior menuai sorotan karena dinilai janggal. Iko sempat dilarikan ke RSUD DR Kariadi pada Minggu (31/8) sekitar pukul 11.00 WIB.

Hal-hal yang dianggap janggal di antaranya ialah hilangnya barang-barang pribadi milik Iko seperti ponsel, almamater, dan tas ransel. Selain itu, motor milik Iko disebut masih ditahan di Polda Jateng.

Ada juga keterangan berbeda soal kronologi. Seorang teman Iko menyebut ia mengalami kecelakaan di Kalisari, sementara surat keterangan polisi justru ditulis di daerah dr Cipto, Semarang. Kejanggalan lain muncul dari informasi satpam yang melapor kepada keluarga bahwa Iko diantar ke RS dr Kariadi oleh anggota Brimob.

Menanggapi itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto memastikan Iko meninggal karena kecelakaan di Jalan Veteran, Kecamatan Semarang Selatan, sekitar pukul 03.05 WIB.

"Tanggal 31 di hari di Jalan Veteran kurang lebih pukul 03.05 WIB terjadi lakalantas di mana kendaraan Vario yang dikendarai Saudara Vicky dan Aziz ditabrak dengan kecepatan tinggi oleh kendaraan Supra yang dikendarai oleh Saudara Iko dan Ilham," kata Artanto di Mapolda Jateng, Selasa (2/9/2025).

Mereka disebut langsung dibawa ke RSUP Dr Kariadi menggunakan mobil Dinas Brimob Polda Jateng dan tiba pukul 03.10 WIB.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
[Gambas:Video 20detik]
(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads