Kata Polisi soal Beda Lokasi Kecelakaan Iko Juliant Mahasiswa Unnes

Kata Polisi soal Beda Lokasi Kecelakaan Iko Juliant Mahasiswa Unnes

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 02 Sep 2025 18:51 WIB
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto. Foto diunggah Jumat (4/4/2025).
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto. Foto diunggah Jumat (4/4/2025). (Foto: dok. Polda Jateng)
Semarang -

Polda Jawa Tengah (Jateng) angkat bicara soal kematian mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes), Iko Juliant Junior (19), yang ramai disebut janggal. Polisi menyebut Iko sempat mengalami kecelakaan di Jalan Veteran, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Barat, pukul 03.05 WIB.

Hal tersebut diungkapkan Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto. Ia menyebut Iko yang berboncengan dengan temannya, Ilham, menabrak motor Vario yang dikendarai Vicky dan Aziz sekitar pukul 03.05 WIB.

"Tanggal 31 dini hari di Jalan Veteran kurang lebih pukul 03.05 WIB terjadi lakalantas di mana kendaraan Vario yang dikendarai Saudara Vicky dan Aziz ditabrak dengan kecepatan tinggi oleh kendaraan Supra yang dikendarai oleh Saudara Iko dan Ilham," kata Artanto di Mapolda Jateng, Selasa (2/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka disebut langsung dibawa ke RSUP Dr Kariadi menggunakan mobil dinas Brimob Polda Jateng dan tiba pukul 03.10 WIB. Namun, sebelumnya pihak keluarga disebut mendapat informasi Iko dirawat di RSUP Dr Kariadi pada siang hari.

"(Kenapa keluarga baru dapat kabar siang?) Itu nanti perkembangan dinamika di lapangan ya. Namanya orang buru-buru kecelakaan lalu lintas, kan panik. Semua itu ada dinamikanya, nanti kita lihat perkembangannya, hasil penyelidikan seperti apa," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Perbedaan juga terdapat pada lokasi kecelakaan di Surat Tanda Penerimaan (STP) perkara kecelakaan lalu lintas yang tertulis di Jalan Dr Cipto, Kecamatan Semarang Timur. Belakangan diketahui TKP kecelakaan berada di Jalan Veteran.

"Namanya peristiwa yang sangat mendadak, singkat, orang yang membawa belum tentu tahu namanya jalan apa, jalan apa. Yang penting dia ngomong," ujar Artanto.

"Perlu kita cek faktanya seperti apa dan kita mengumpulkan CCTV-nya yang ada di jalan, semua harus dikumpulkan, dan saksi-saksi harus diambil keterangan," lanjutnya.

Artanto juga mengungkap, Iko dibawa oleh anggota Brimob yang berada di lapangan ke RSUP Dr Kariadi menggunakan mobil dinas Brimob.

"Diantar pakai mobil dinas Brimob. Jadi setelah kecelakaan langsung dibawa, karena sudah jatuh, ada korban kecelakaan lalu lintas, langsung dibawa," jelasnya.

"Kita tidak mikir apapun yang penting bawa segera korban ke rumah sakit yang terdekat di RSUP Dr Kariadi," lanjutnya.

Para korban disebut mengalami luka ringan dan luka berat. Terkait luka mendiang Iko yang disebut janggal karena bibirnya pecah dan terdapat lebam di mata, Artanto menyebut perlu dilakukan visum untuk mengetahui penyebab luka

"Kita minta hasil visumnya seperti apa. Nanti yang akan berbicara adalah visum. Kita saat ini mengumpulkan fakta-fakta dan bukti di lapangan," jelasnya.

Polisi memastikan saat ini penyelidikan masih berlangsung di bawah penanganan Satlantas Polrestabes Semarang dengan asistensi langsung dari Polda Jateng. Sejumlah saksi hingga rekaman CCTV juga tengah dikumpulkan.

"Sekarang ini sedang dilakukan pendalaman, masih terbatas itu saja informasi yang saya berikan. Karena saat ini sedang berproses dan dua orang saksi, Vicky dan Aziz. sedang dilakukan pemeriksaan di Satlantas Polrestabes Semarang," terangnya.

"(Ekshumasi?) Itu nanti perkembangan proses penyelidikan dan penyidikan. Nanti kita minta supaya penyidik betul-betul profesional, transparan, menyampaikan fakta yang ada di lapangan," lanjutnya.

Sebagai informasi, kematian mahasiswa Unnes Iko Juliant Junior menuai sorotan karena dinilai janggal. Iko sempat dilarikan ke RSUD DR Kariadi pada Minggu (31/8).

Hal-hal yang dianggap janggal di antaranya ialah hilangnya barang-barang pribadi milik Iko seperti ponsel, almamater, dan tas ransel. Selain itu, motor milik Iko disebut masih ditahan di Polda Jateng.

Ada juga keterangan berbeda soal kronologi. Seorang teman Iko menyebut ia mengalami kecelakaan di Kalisari, sementara surat keterangan polisi justru ditulis di daerah dr Cipto, Semarang. Kejanggalan lain muncul dari informasi satpam yang melapor kepada keluarga bahwa Iko diantar ke RS dr Kariadi oleh anggota Brimob.




(aku/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads