Ini Penyebab Raya Hilang Kesadaran hingga Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing

Regional

Ini Penyebab Raya Hilang Kesadaran hingga Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing

Tim detikJabar - detikJateng
Kamis, 21 Agu 2025 11:03 WIB
Cacing gelang di tubuh seorang wanita dari India.
Ilustrasi cacing gelang. (Foto: Facebook/Harry Welling)
Solo -

Seorang balita asal Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Raya, meninggal lantaran tubuhnya dipenuhi cacing. Sebelum meninggal, balita bernama Raya itu sempat kehilangan kesadaran.

Humas sekaligus dokter IGD RSUD Syamsudin, dr Irfan, mengungkapkan Raya dilarikan ke IGD pada 13 Juli 2025 sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, Raya telah kehilangan kesadaran sejak sehari sebelumnya.

"Pasien datang dibawa keluarga dan tim pengantar dalam keadaan tidak sadar. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan syok atau kekurangan cairan berat," kata Irfan kepada detikJabar, Selasa (19/8/2025), dikutip detikJateng, Kamis (21/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim medis pun berhasil menangani syok yang dialami Raya, namun penyebab penurunan kesadaran belum diketahui. Kemudian tim medis menemukan cacing keluar dari hidung Raya.

ADVERTISEMENT

"Saat di IGD, tiba-tiba keluar cacing dari hidung pasien. Dari situ kita mulai menduga ada kaitannya dengan infeksi cacing," ujar Irfan.

Demi mendapatkan perawatan intensif, Raya pun dirujuk ke ruang PICU. Raya diketahui terserang penyakit akibat cacing gelang (Ascaris lumbricoides) atau askariasis setelah dilakukan pemeriksaan lanjut.

"Infeksi bisa terjadi ketika telur cacing tertelan, baik melalui makanan, minuman, maupun tangan yang kotor. Telur akan menetas di usus, lalu berkembang jadi larva yang bisa menyebar lewat aliran darah ke organ-organ, bahkan otak. Itu sebabnya pasien bisa tidak sadar," jelas Irfan.

"Tapi di lain sisi, yang sering kita temukan di paru makanya kenapa cacing bisa keluar lewat saluran napas kita. Jadi dia merambat naik ke saluran atas ke hidung atau mulut. Kalau kondisi tidak sadar kan cacing dengan leluasa bisa bergerak ke mana-mana termasuk ke BAB-nya juga, karena banyak sekali cacingnya. Sudah dipastikan sarang utamanya ada di usus," sambungnya.

Risiko infeksi tersebut terjadi diduga akibat tempat tinggal Raya. Raya tinggal di rumah panggung sederhana dengan kondisi tanah terbuka di bawahnya.

"Sepertinya pasien sering bermain di tanah tanpa alas kaki. Itu memperbesar risiko infeksi," kata dia.

Lebih lanjut, Irfan menyebutkan kasus infeksi cacing kerap ditemukan meskipun tidak separah Raya. Dugaan Irfan, Raya mengalami komplikasi penyakit lain.

"Jadi kemungkinan penyebabnya kombinasi antara infeksi cacing dan TB," ujar Irfan.

Irfan menyebut kondisi Raya sudah terbilang parah. Meski tim medis berupaya intensif untuk menyelamatkan Raya, balita tersebut akhirnya meninggal dunia.

"Raya dibawa ke rumah sakit dalam kondisi terminal. Kalau penilaian saya pribadi sudah amat sangat terlambat dibawa ke rumah sakit. Obat yang kita berikan tidak bisa seefektif itu. Pada akhirnya, Raya meninggal dunia pada 22 Juli 2025 pukul 14.24 WIB," tutup Irfan.

Sempat Viral

Cerita Raya itu sempat viral di Facebook Rumah Teduh. Kondisi raya itu dilaporkan oleh kerabatnya, Endah (40), ke relawan. Endah melihat langsung cacing keluar dari hidung Raya.

"Iya, satu dari hidung mah emang itu ada, saya lihat. Saya kira itu alat dari rumah sakit. Katanya ibu itu ada apa dari rumah sakit bukan, enggak tau katanya. Bukannya di sini enggak pasang. Eh saya mah enggak pasang kata perawat. Pas dilihat uteuk-utekan itu cacing," jelas Edah.

Bibi Raya, Sarah, mengenang sehari sebelum keponakannya sakit sempat bermain dengan anak-anak lain.

"Biasanya kan sehari hari gaul sama anak anak, emang telat jalannya, sehari-hari biasa main, waktu hari Jumat masih main, hari Sabtu dibawa berobat gak bilang cacingan sih, bilangnya dokter paru, batuk, hari Minggu dibawa ke klinik bilangnya paru, langsung dibawa ke dokter anak, kan disuruh di bawa langsung, pulang lagi, jemput, itu 13 Juli, yang bawa berobat saya ke klinik kalapa nunggal, kata dokter saat itu TB," kata Sarah.

Pihak keluarga bahkan baru mengetahui tubuh Raya penuh cacing setelah balita itu meninggal.

"Gak tau, jadi begitu sampai di sini dikabari bahwa banyak cacing dan segala macamnya, iya baru nya udah meninggal waktu lihat itu nya, gak tau bisa seperti itu, dari pola hidup suka main ditanah si anak, didapur suka cumang cemong emang iya sehari harinya begitu," ujarnya.A




(ams/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads