Balita perempuan asal Kabandungan, Kabupaten Sukabumi bernama Raya meninggal dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing gelang. Dokter mengungkap sarang cacing yang diduga memicu infeksi hingga membuat Raya meninggal dunia.
Humas sekaligus dokter IGD RSUD Syamsudin, dr Irfan, mengungkap Raya masuk ke IGD pada 13 Juli 2025 sekitar pukul 20.00 WIB dalam kondisi sudah tidak sadarkan diri. Hasil pemeriksaan awal, kata dia, menunjukkan gejala kekurangan cairan berat.
Saat dalam penanganan, tim medis dikejutkan dengan munculnya cacing dari hidung pasien. Dokter menduga Raya sakit akibat infeksi cacing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat di IGD, tiba-tiba keluar cacing dari hidung pasien. Dari situ, kita mulai menduga ada kaitannya dengan infeksi cacing," ujar Irfan dikutip dari detikJabar, Selasa (19/8/2025).
Dari hasil pemeriksaan medis, diketahui infeksi yang menyerang tubuhnya adalah askariasis, penyakit akibat cacing gelang (Ascaris lumbricoides) yang umumnya hidup di tanah.
"Infeksi bisa terjadi ketika telur cacing tertelan, baik melalui makanan, minuman, maupun tangan yang kotor. Telur akan menetas di usus, lalu berkembang jadi larva yang bisa menyebar lewat aliran darah ke organ-organ, bahkan otak. Itu sebabnya pasien bisa tidak sadar," jelas Irfan.
Pihaknya memastikan sarang cacing itu berada di usus pasien. Kondisi pasien yang tak sadar membuat cacing leluasa bergerak.
"Tapi di lain sisi, yang sering kita temukan di paru makanya kenapa cacing bisa keluar lewat saluran nafas kita. Jadi dia merambat naik ke saluran atas ke hidung atau mulut. Kalau kondisi tidak sadar kan cacing dengan leluasa bisa bergerak kemana-mana termasuk ke BAB nya juga, karena banyak sekali cacingnya. Sudah dipastikan sarang utamanya ada di usus," sambungnya.
Meski infeksi cacing kerap ditemukan, kasus parah seperti yang dialami Raya sangat jarang hingga berujung kematian. Apalagi, pasien juga diduga mengalami komplikasi lain, yakni tuberkulosis meningitis, mengingat orang tua Raya sedang dalam pengobatan TB paru.
"Jadi kemungkinan penyebabnya kombinasi antara infeksi cacing dan TB," ujar Irfan.
Sayangnya, upaya medis tak mampu menyelamatkan nyawa Raya. Kondisinya yang sudah kritis sejak awal membuat obat cacing tak bekerja optimal.
"Raya dibawa ke rumah sakit dalam kondisi terminal. Kalau penilaian saya pribadi sudah amat sangat terlambat dibawa ke rumah sakit. Obat yang kita berikan tidak bisa seefektif itu. Pada akhirnya, Raya meninggal dunia pada 22 Juli 2025 pukul 14.24 WIB," tutup Irfan.
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah di Sukabumi, Jawa Barat, bernama Raya viral karena muncul video berdurasi 9 menit di mana anak 4 tahun itu meninggal usai tubuhnya dipenuhi cacing gelang (askariasis).
Tayangan yang diunggah akun Rumah Teduh itu kini sudah ditonton lebih dari 9,8 juta kali di Facebook. Dalam video digambarkan bagaimana Raya dirawat di ICU tanpa identitas kependudukan maupun kartu BPJS. Kondisinya disebut kritis hingga ada cacing yang keluar dari hidung, mulut, dan anus.
(aku/afn)