Semburan Api di Sumur Minyak Blora Bakal Dipadamkan Pakai Tanah

Semburan Api di Sumur Minyak Blora Bakal Dipadamkan Pakai Tanah

Achmad Niam Jamil - detikJateng
Selasa, 19 Agu 2025 14:24 WIB
4 unit ekskavator dikerahkan untuk membuat tanggul di area sumur minyak Blora yang terbakar, Selasa (19/8/2025).
4 unit ekskavator dikerahkan untuk membuat tanggul di area sumur minyak Blora yang terbakar, Selasa (19/8/2025). Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng
Blora -

Api yang menyembur dari sumur minyak di Dusun Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, hingga saat ini belum padam setelah insiden ledakan yang terjadi pada hari Minggu lalu. Petugas menyebut pemadaman api itu akan menggunakan media tanah.

Pantauan detikJateng, Selasa (19/8), terlihat di lokasi 4 ekskavator dikerahkan untuk memadamkan api. Petugas berusaha memadamkan dengan membuat tanggul yang mengelilingi titik sumur.

"Empat ekskavator yang bertujuan nanti akan membuat tanggul di sekitar semburan yang fungsinya nanti menahan panas atau mengurangi panas ke warga," ungkap TRC BPBD Blora Agung Triyono saat ditemui di lokasi, Selasa (19/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanah yang dijadikan tanggul tersebut berfungsi mempersempit semburan api guna mempermudah proses pemadaman.

"Kemudian fungsi kedua adalah mempersempit semburan. Jadi nanti setelah dipersempit dengan tanggul, kemudian akan dipasang seng, kemudian kita laksanakan pemadaman," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Hingga saat ini petugas masih kesulitan memadamkan api. Agung mengaku belum bisa memastikan padamnya api.

"Untuk masalah target pemadaman kita masih belum bisa, karena terkendala mata bornya masih di dalam dan bor atas belum kelihatan," ucapnya.

Sementara itu Superintendent HSSE (Health, Safety, Security, and Enviroment) Pertamina EP Field Cepu, Indra Firmanuddin mengupayakan pendinginan area sekitar sumur minyak menggunakan tanah.

"Kita coba cooling, mendinginkan area sekitar untuk memudahkan kawan-kawan menutup dengan tanah," jelasnya.

Pihaknya dalam melakukan pemadaman menggunakan skema memutuskan segitiga api. Yaitu panas, bahan mudah terbakar, dan oksigen.

"Yang kita mau upayakan adalah dengan mengurangi oksigen yang ada. Jadi, nanti kita akan menggunakan tanah sebagai media untuk menutup titik sumur ini," ucap Indra.

Menurutnya sumur minyak itu dibuat tidak standar, tidak ada wellhead atau kepala sumur, sehingga petugas kesulitan menutup sumurnya.

"Tidak ada kepala sumurnya, tidak ada tools atau peralatan yang bisa kita matikan di sumber gas tersebut," bebernya.

"Kami upayakan dengan tim sedang persiapan untuk melakukan cooling di area sekitar agar tidak membahayakan kawan-kawan yang akan melakukan penanggulangan. Kemudian kita akan menyiapkan tanah untuk menutup area yang akan tertutup di titik sumur tersebut," jelasnya.

Dia berharap, secepatnya api dapat dipadamkan segera.

"Selanjutnya kita akan lihat semoga kadar gasnya ini dapat kita eliminir, kita hilangkan sehingga api bisa kita padamkan secara cepat dan juga tidak menimbulkan bahaya ke tempat yang lain," tutupnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Meledak-Tewaskan Tiga Warga

Diberitakan sebelumnya, sumur minyak di Blora terbakar hebat setelah adanya percikan api. Ibu-ibu menjadi korban saat sedang mengambil minyak di sekitar lokasi.

Berdasarkan pantauan detikJateng di lokasi kejadian, kepulan api seolah membentuk jamur yang membubung tinggi. Asap hitam menyelimuti Dusun Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora.

Tampak mobil pemadam kebakaran siaga memadamkan api. Terdapat garis polisi di sekitar lokasi sebagai peringatan agar tidak ada masyarakat yang melintas. Warga juga diimbau untuk tidak mendekat.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Blora Mulyowati menjelaskan detik-detik terjadinya kebakaran di sebuah sumur minyak rakyat yang terjadi Minggu (17/8). Saat itu sejumlah warga tengah mengambil minyak yang berada di sekitar lokasi mulut sumur.

"Itu aktivitas seperti biasa pas ada pengeboran, mungkin dari masyarakat lingkungan yang ada di sekitar lokasi tidak tahu kalau ada gas beracun, karena adanya gas beracun," jelasnya saat ditemui di lokasi, Senin (18/8/2025).

Saat warga tengah sibuk mengambil minyak, lanjut Mulyowati, tiba-tiba terdengar ledakan. Tak lama kemudian sumur itu mengeluarkan percikan sehingga api dengan mudah merambat.

"Jam 11.30 WIB itu sempat meledak, nah itu mengeluarkan percikan api, tapi dengan itu ibu-ibu yang mengambil itu (minyak) tidak sadar kalau itu membahayakan, sampai akhirnya ada ledakan lagi dan mengakibatkan kebakaran ke badan," terang Mulyowati.

Dia mengatakan dari api yang membubung mengakibatkan 3 orang meninggal dunia, yaitu Tanek (60) dan Sureni (52), kemudian Wasini (50).

"Terutama Bu Tanek yang itu langsung meninggal dunia (di lokasi). Diikuti dari Bu Sureni, Bu Wasini," bebernya.

Lebih lanjut, selain ketiga orang tersebut seorang ibu dan anak balitanya juga menjadi korban dan dirawat di rumah sakit, karena mengalami luka bakar yang sangat serius.

"Bu Sureni sama anaknya yang kecil 1 tahun 9 bulan, Mas Yoga itu. Kondisi saat ini sangat kritis ya, luka bakar. Saat ini ada di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito Yogyakarta," ucapnya.

Selain mengakibatkan korban tewas, kebakaran sumur minyak itu juga membakar salah satu rumah warga.

Sebelumnya, terjadi kebakaran di sebuah sumur minyak di Blora. 3 orang dikabarkan meninggal dunia, sementara 55 kepala keluarga harus mengungsi.

"Korban jiwa, meninggal 3 orang. 50 KK mengungsi ke rumah saudara," ungkap TRC BPBD Blora Agung Triyono melalui laporan tertulisnya, Senin (18/8/2025).

3 orang yang menjadi korban kebakaran sumur minyak yaitu Tanek (60) dan Sureni (52), kemudian Wasini (50).

"Korban meninggal bertambah 1 orang lagi, atas nama Bu Wasini (50) RT 4 RW 1 Dusun Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo," jelasnya.

Lebih lanjut, Agung mengatakan 2 orang korban kini dirawat di rumah sakit, satu diantaranya merupakan balita.

"Dirawat 2 orang, 1 balita. Hewan ternak diungsikan sapi 6 ekor, kambing 3 ekor. Kemudian rumah rusak berat 1 rumah dan rusak sedang 4 rumah," jelasnya.

Dia mengatakan bahwa kebakaran mulai sejak Minggu (17/8) sekira pukul 11.30 WIB, hingga saat ini masih belum padam. Pihaknya tetap berada di lokasi untuk memantau keadaan dan memadamkan api.

Halaman 2 dari 2
(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads