Sebuah sumur minyak rakyat di Blora meledak mengakibatkan 3 orang tewas. Warga setempat menceritakan momen mengerikan yang mereka saksikan.
Salah satunya Sarsih. Wanita yang usianya diperkirakan sekitar 65 tahun warga Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora ini menceritakan kejadian meledaknya sumur minyak.
"Saya tahu, sumur 'mbledos' 2 kali. Geni (api) menjurat-jurat ke atas," ungkapnya saat ditemui detikJateng di lokasi pengungsian di Balai Desa Gandu, Bogorejo, Senin (18/8/2025).
Sarsih mengaku tidak tahu persis seperti apa peristiwanya karena saat itu dia sedang berada di dalam rumah. Diketahui, rumahnya berjarak hanya sekitar 100 meter dari lokasi sumur yang meledak.
"Saya tahunya api besar, 'jleret' (menunjukkan api besar). Seolah api berada di atas kepala saya," bebernya.
Melihat hal besarnya api dan asap hitam, dia langsung panik. Dia bersama warga lainnya langsung berlari ke sana kemari tak karuan arahnya.
"Kulo ning omah. Kulo arep ndelok, tapi durung teko nggon wes mbledos. Terus melayu. Nggeh mlayu sak parak parak, pados selamet (Saya kan di rumah. Saya mau melihat, tapi belum sampai lokasi sudah meledak. Ya saya berlarian mencari keselamatan)," jelasnya.
"Wong-wong nggeh podo mlayu sak parak-parak (Orang-orang juga pada berlari berhamburan)," tambahnya.
Sarsih melanjutkan, korban atas nama Sureni dan Wasini sempat berlari minta pertolongan sebelum tewas. Dia bercerita korban minta tolong dalam keadaan tubuhnya melepuh.
"Enten sing jaluk tulung tulung. Seng pejah niku, tasih mlayu teng ratan. Awak mpun nglotok sedanten. Awak'e nglotok sedanten (Ada yang minta pertolongan. Yang meninggal dunia itu, masih berlari di jalan. Tubuhnya sudah mengelupas semua. Tubuhnya melepuh semua)," ungkap wanita dengan 2 anak dan 5 cucu ini.
Dikatakan Sarsih, dia setelah mengetahui adanya kepulan asap dan kobaran api pun berteriak histeris.
"Selamet selamet, ya Allah gusti ya Allah gusti, selamet selamet, ya allah gusti. Sambil berlari. Sambil cincing-cincing pakaian," ungkapnya.
Dia berlarian yang tak tentu arah tersebut tidak sempat menyelamatan barang berharga dan hewan ternak.
"Saya tinggal semua. Surat-surat baru saya ambil tadi malam. Surat nikah saja masih ketinggalan di rumah. Punya 3 kambing kecil-kecil juga masih berada di rumah," jelasnya.
Mbah Sarsih berdoa agar bencana alam ini segera selesai.
"Mugo mugo ilang genine, ndang mantuk. Nangis eluh mas teng mriki. Kepikiran terus (Semoga hilang apinya, segera pulang. Menangis eluh mas di sini. Kepikiran terus)," harapnya.
"Selamet seger waras, sak anak putu, tanggaku selamet kabeh. Doa kaleh gusti Allah selamet kabeh. Seger waras sehat (Selamat segar bugar semua anak cucu, tetangga semua selamat semua. Doa sama Allah selamat semua)," ucapnya.
Simak Video "Video: Menteri Bahlil Buat Aturan yang Legalkan Sumur Minyak Masyarakat"
(apu/apu)