Sekitar 40 orang menggelar upacara HUT RI ke 80 di kawasan tempat pengelolaan akhir (TPA) Desa Troketon, Kecamatan Pedan, Klaten. Upacara berjalan khidmat meski di dekat tumpukan sampah dan instalasi pengelolaan limbah.
Upacara digelar pukul 09.30 WIB di selatan TPA atau di utara instalasi limbah cair. Meskipun udara terik, peserta tampak antusias mengikuti prosesi upacara seperti di tempat lain.
Koordinator aliansi masyarakat peduli TPA Troketon (Ampera), Abdul Jamil, menyatakan upacara di TPA untuk merefleksikan harapan warga. Warga berharap pengelolaan sampah lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berharap pengelolaan sampa ke depan lebih baik. Di audiensi pertama ada 9 poin, terutama untuk pengolahan Lindinya," kata Jamil kepada detikJateng, Minggu (17/8/2025) siang.
Dijelaskan Jamil, saat audiensi disampaikan jika persoalan lindi TPA akan diselesaikan dalam satu bulan. Namun sampai saat ini belum dilakukan maksimal.
"Dulu katanya satu bulan, jadi kita berharap segera dilakukan. Kemarin juga ada rapat di balai desa diikuti RT RW," lanjut Jamil.
![]() |
Dari rapat tersebut, disebutkan IPAL akan diselesaikan mulai tahun ini. Selain itu akan dianggarkan di APBD tahun 2026.
"Akan diselesaikan mulai tahun ini. Di APBD 2026 juga dianggarkan. Ya kita dukung untuk pengelolaan sampah sehingga lebih baik ke depannya," ujar Jamil.
"Untuk peserta upacara kali ini dari bapak, dan juga ibu ada sekitar 10 orang dari Desa Kaligawe," kata Jamil.
Sebelumnya diberitakan, Pemkab Klaten terus berupaya untuk menyelesaikan permasalahan sampah di TPA Troketon di Kecamatan Pedan. Pemkab Klaten pun mempertemukan sejumlah investor pengelola sampah dengan stakeholder terkait.
Hal itu diungkapkan Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, usai focus group discussion (FGD) tindak lanjut pengelolaan sampah TPA Troketon di kompleks kantor Bupati Klaten, Kamis (14/8).
Rapat tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Klaten, Benny Indra Ardhianto, sejumlah Kepala OPD, stakeholder desa di Pedan, dan Pemerintah Kecamatan Pedan.
"Hari ini kami berproses pemerintah daerah menindaklanjuti dulu yang ada demo, kita sudah berproses panjang, membuat kajian, di sisi lain kami sidak. Kemudian hari ini kita mempertemukan stakeholder yang ada, baik rekan-rekan demo, masyarakat. Kami juga mendatangkan beberapa calon investor yang berminat serius untuk bekerja sama," ungkap Hamenang ditemui wartawan di kompleks kantor Bupati Klaten.
Pertemuan itu digelar dengan tujuan semua pihak dapat memahami rencana pengelolaan sampah di TPA Troketon. Sejumlah opsi pengelolaan sampah pun muncul seperti menggunakan thermal plasma.
"Berbagai macam teknologi disampaikan, ada yang pakai generator, thermal plasma, ada yang pakai pengelolaan sampah terpadu bisa sampai menjadi sebuah taman (sehingga) hilang Troketonnya. Itu bagian dari opsi-opsi," jelasnya.
"Tentu pemda belum menentukan akan pakai yang mana, sebenarnya harapannya dengan pertemuan hari ini bisa kita kerucutkan apa sih yang dibutuhkan untuk TPA Troketon agar bisa selesai," sambungnya.
Sebelum menentukan investor, Hamenang menerangkan, pihaknya bakal berkonsultasi dengan stakeholder terkait. Pemilihan investor pun dilakukan dengan sistem lelang.
"Beberapa stakeholder kita minta saran sebelum nanti kita menentukan paket teknologi yang mana, tentu prosesnya tetap lelang," ungkapnya.
(ams/apu)