Jalan Dusun Asri, Desa Malangan, Kecamatan Tulung, Klaten, tampil unik menyambut HUT Ke-80 RI. Jalan aspal di tengah kampung disulap warga menjadi lukisan batik merah putih bermotif Batik Kawung sepanjang 400 meter.
Mural jalan itu bisa dilihat dari gapura masuk dusun yang berada di tepi Jalan Raya Tulung-Boyolali sampai ke gapura timur batas dusun. Saat detikJateng ke lokasi di perbatasan dengan wilayah Kabupaten Boyolali itu, kesan meriah mulai terlihat dari rumbai kertas merah putih yang dibentangkan di atas jalan.
Begitu melintas gapura dusun, lukisan Batik Kawung yang menyerupai kelopak bunga mulai mewarnai jalan yang beraspal mulus. Suasana dusun yang bersih dengan kanan kiri dihias umbul-umbul kain merah putih membuat suasana semakin semarak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya ini awalnya spontan saja. Didukung kecamatan dan desa, karang taruna akhirnya guyub rukun bersama warga membuat itu," jelas Ketua RW 7 Dusun Asri, Desa Malangan, Arofik (56) kepada detikJateng di lokasi, Jumat (15/8/2025) siang.
Menurut Arofik, warga diberi waktu untuk pengecatan hanya tiga hari. Meskipun sempat terkendala hujan gerimis tetapi akhirnya bisa diselesaikan tepat waktu.
"Meskipun terkendala hujan akhirnya alhamdulillah selesai, jadi ya seperti itu kurang maksimal. Yang ngerjakan sekitar 30-40 orang dan sampai dilembur hingga pukul 03.30 WIB," ungkap Arofik.
![]() |
Biaya pengecatan, sebut Arofik, dibantu Pemerintah Desa Malangan. Sedangkan untuk motif memang dipilih motif Batik Kawung.
"Motifnya dipilih Batik Kawung, saya ndak tahu karena itu idenya dari Karang Taruna. Pengerjaannya lancar, dibantu mahasiswa KKN Unnes Semarang, untuk panjang ya hanya sekitar 400 meter dari gapura barat sampai timur," lanjut Arofik.
Kepala Desa Malangan, Kecamatan Tulung, Khayun Nur Fajrin, menambahkan pembuatan mural batik Merah Putih itu merupakan ide dadakan karang taruna dibantu mahasiswa KKN. Persiapan pembuatan pola dilakukan dua hari.
"Dua hari persiapan, pembuatan pola, pengerjaan seperti apa. Untuk pengerjaan tiga hari dan kendalanya hujan, karena sempet hujan," jelas Khayun kepada detikJateng.
Menurut Khayun, dirinya bersama RW setempat ikut turun karena jika hujan cat bisa hilang. Kegiatan itu merupakan rutin warga dan karang taruna untuk menyambut HUT RI.
"Itu rutin dari karang taruna tiap tahun dalam rangka memperingati HUT RI pasang umbul-umbul, bersih lingkungan. Awalnya cuma mau buat garis tepi jalan tapi kemudian muncul ide untuk dikasih motif batik," papar Khayun.
Motif batik diambil, lanjut Khayun, karena merupakan khas budaya Jawa. Motif tersebut dinilai cocok dengan situasi dan lokasi di Jawa Tengah.
"Kita di Jawa, identik dengan Jawa jadi cocok dengan situasi dan lokasi. Batik ini kan citra kita, khususnya di Jawa Tengah, idenya murni dari Karang Taruna, ya kita support," kata Khayun.
Pembuatan mural jalan dengan motif batik itu pun viral di berbagai akun Instagram. Di antaranya di akun Instagram @kabartulung dan @kabupatenklaten yang menayangkan video rekaman ponsel.
(apu/afn)