Mayat seorang pria asal Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat, Ardiansa Dwi Susilo (22), ditemukan di aliran sungai Desa Kerangkulon, Kecamatan Wonosalam. Korban sempat dilaporkan hilang dan motornya ditemukan di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal.
Kabar tersebut diunggah salah satu akun Instagram @beritasemaranghariini. Tampak mayat tengah dievakuasi di tepi sungai, dengan dibalut terpal.
"Innalilahi Wa Innailaihi Rojiun
Penemuan mayat di kali desa Kerangkulon, Wonosalam, Demak. Korban diketahui seorang pria warga Semarang karena dilokasi ditemukan dompet, tas dan uang sebesar Rp 2 Juta yg tidak hilang," tulis akun @beritasemaranghariini, Minggu (10/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dimintai konfirmasi, Ketua RT 10 RW 13 Gisikdrono, Sisworo, membenarkan adanya peristiwa yang melibatkan warganya itu. Ia menuturkan, korban sempat ikut kerja bakti di kampungnya pada Minggu (3/8/2025).
Usai kegiatan kerja bakti, korban yang bekerja di salah satu perusahaan sepeda motor di Kawasan Industri Candi (KIC) itu mengambil jaket lalu kembali bekerja sebagai driver ojol yang merupakan pekerjaan sampingannya.
"Minggu malam jam 22.00 WIB, korban dilaporkan hilang. Senin pagi motor korban ditemukan keluarganya di Jalan Lingkar Kaliwungu, Kendal. Kondisinya masih berdiri di tepi jalan, kunci nempel, itu tahu dari melacak HP. Tapi setelah itu HP sudah nggak aktif," kata Sisworo saat ditemui detikJateng di sekitar kediaman korban, Minggu (10/8/2025).
Keluarga pun langsung melapor ke Polsek Kaliwungu, tapi tidak ada perkembangan. Baru pada Jumat (8/8) sore, Polrestabes Semarang menghubungi Sisworo untuk mengonfirmasi apakah mayat yang ditemukan di Demak benar merupakan warganya.
"Difotokan KTP-nya sama polisi, terus ternyata bener. Beberapa menit dari itu, Polsek di Demak nelpon saya, intinya sama, ditemukan mayat, identitas dan fotonya sama. Akhirnya saya hubungi keluarga," ungkapnya.
Keluarga yang merasa belum cukup dengan bukti KTP korban pun langaung menuju RSUD Sunan Kalijogo Demak tempat kenazah korban dibawa, bersama Sisworo dan beberapa warga setempat.
"Kondisinya sudah bengkak, nggak bisa dikenali, yang dikenali keluarga cuma dari pakaian, topi, dan tas," jelasnya.
Menurut Sisworo, keluarga meminta autopsi untuk memastikan penyebab meninggalnya korban. Dari cerita salah satu orang terdekat korban, kata Sisworo, korban memiliki masalah di tempat kerjanya.
"Kalau di warga dikenalnya baik, nggak macam-macam, mungkin kalau permasalahan di pekerjaan. Karena waktu diinterogasi polisi, pacarnya bilang di pekerjaan ada masalah," ungkapnya.
"Ada lima orang yang suka ambil barang perusahaan. Korban lapor ke HRD, korban ini mungkin jadi saksi. Lima orang itu kemudian dikeluarkan semua. Dari situ mungkin ada rangkaiannya dengan kematian korban, mungkin," lanjutnya.
Korban kemudian dimakamkan Sabtu (9/8) kemarin di TPU Kalibanteng, Kota Semarang. Hasil autopsi korban masih belum diketahui.
"Kartu dari HP-nya itu diambil, karena HP-nya sudah mati, terus kelihatan semua percakapannya, jadi diambil sama Polrestabes buat ngelacak pembicaraan terakhir," terangnya.
Saat dimintai konfirmasi, Kapolsek Wonosalam, AKP Rusmanto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia mengatakan, mayat korban ditemukan Jumat (8/8/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.
"Untuk sementara kondisinya itu agak sudah mulai sedikit melepuh, sudah ada keluar binatang-binatang kecil, bengkak, mungkin sudah sekitar 4 harian," kata Rusmanto saat dihubungi detikJateng.
"Masih pakai pakaian lengkap, helm, isi dompet, masih lengkap. Ada yang pakai KTP, HP. Kalau uangnya kurang tahu," lanjut Rusmanto.
(ahr/ahr)