Pencarian Disetop, Korban Banjir Bandang Purbalingga Dinyatakan Hilang

Pencarian Disetop, Korban Banjir Bandang Purbalingga Dinyatakan Hilang

Anang Firmansyah - detikJateng
Sabtu, 09 Agu 2025 19:48 WIB
Tim SAR gabungan mengikuti apel penutupan operasi pencarian pekerja proyek yang hilang terseret banjir bandang Sungai Klawing Purbalingga, Sabtu (9/8/2025).
Tim SAR gabungan mengikuti apel penutupan operasi pencarian pekerja proyek yang hilang terseret banjir bandang Sungai Klawing Purbalingga, Sabtu (9/8/2025). (Foto: dok. Basarnas Cilacap)
Purbalingga -

Operasi pencarian terhadap satu pekerja proyek penguatan tebing Sungai Klawing Purbalingga, secara resmi dihentikan. Korban atas nama Tedi Setiawan warga Majenang, Cilacap, dinyatakan hilang.

Koordinator Unit Siaga SAR (USS) Banyumas, Trisno menjelaskan tim SAR gabungan telah melakukan berbagai upaya pencarian dengan berbagai cara. Termasuk penyisiran darat dan air yang melibatkan kurang lebih 150 personel gabungan.

"Kita sudah melakukan penyisiran menggunakan body rafting, lalu sisir darat dari lokasi hingga Linggamas, sejauh 30 km. Selain itu penyisiran perahu karet sejauh 84 km sampai muara Sungai Serayu di Adipala, Cilacap," kata Trisno saat dihubungi detikJateng, Sabtu (9/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, dalam operasi pencarian selama 7 hari ini tim SAR gabungan sebenarnya mencari 3 korban hilang. Hanya saja pada praktiknya mereka malah menemukan 4 korban tenggelam.

"Cari 3 korban malah dapat 4, 2 itu bukan yang kita maksud. Yang 1 warga Jakarta Barat, dan 1 Patikraja ketemu di Sungai Serayu. Jadi yang belum ketemu 1 korban," terangnya.

ADVERTISEMENT

Sesuai dengan SOP pencarian dan pertolongan korban hilang, tim SAR gabungan akhirnya menutup operasi pada hari ke-7. Selanjutnya tetap dilakukan pemantauan jika nantinya korban ditemukan.

"Kesimpulannya korban tidak ditemukan. Dilanjutkan dengan pemantauan apabila ada temuan akan kami evakuasi. Sesuai dengan SOP pencarian dan pertolongan 7x24 jam apabila tidak ditemukan operasi dihentikan. Korban statusnya dinyatakan hilang," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, enam pekerja proyek penguatan tebing Sungai Klawing di Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga sempat terjebak saat banjir menerjang sungai tersebut. Tiga pekerja berhasil dievakuasi, tiga lainnya belum ditemukan.

Banjir bandang terjadi imbas cuaca ekstrem melanda wilayah setempat sejak Minggu (3/8) sore. Kepala BPBD Purbalinga, Prayitno menjelaskan keenam pekerja proyek dilaporkan terjebak sejak pukul 19.30 WIB, kemarin.

"Tim BPBD Purbalingga setelah menerima laporan menuju lokasi melakukan asessment dan operasi SAR berkordinasi dengan Basarnas," kata Prayitno dalam keterangannya, Senin (4/8).

Kronologi peristiwa tersebut bermula saat para pekerja sedang mengerjakan jembatan akses alat berat. Namun saat itu curah hujan tinggi hingga menyebabkan air Sungai Klawing tiba-tiba meluap.

Prayitno menyebut karena arus yang sangat kuat, tiga pekerja memutuskan bertahan di shelter menunggu untuk diselamatkan. Namun tiga rekannya nekat menyeberang menuju jalur alat berat dan tak diketahui keberaadaannya.

Ketiga korban yang hilang adalah Sarwoyo dan Muhyadi warga Penaruban, Purbalingga. Serta Tedi Setiawan warga Majenang selaku surveyor.

Jasad Sarwoyo berhasil ditemukan pada Selasa (5/8) sekitar pukul 13.30 WIB oleh seorang anak yang sedang mencari rumput di wilayah Desa Rejasari, Kecamatan Kaligondang.

Sedangkan jasad Muhyadi ditemukan selang satu hari kemudian pada Rabu (6/8) sekitar pukul 11.38 WIB di Desa Majasem, Kecamatan Kemangkon.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads