Kala Bupati Sudewo Sebut Aksi Warga Pati Ditunggangi Kepentingan Politik

Round-Up

Kala Bupati Sudewo Sebut Aksi Warga Pati Ditunggangi Kepentingan Politik

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 09 Agu 2025 07:14 WIB
Bupati Pati, Sudewo, menemui warga di posko penggalangan donasi aliansi masyarakat Pati bersatu sekitar Alun-alun Pati, Jumat (8/8/2025) malam.
Bupati Pati, Sudewo, menemui warga di posko penggalangan donasi aliansi masyarakat Pati bersatu sekitar Alun-alun Pati, Jumat (8/8/2025) malam. Foto: Dok. detikJateng
Pati -

Bupati Pati, Sudewo, menduga aksi warga Pati saat ini ditunggangi oleh kepentingan politik. Hal itu dia sampaikan seusai menemui sejumlah warga di posko penggalangan donasi aliansi masyarakat Pati bersatu sekitar Alun-alun Pati, kemarin malam.

Pantauan detikJateng, Sudewo menemui warga dengan didampingi Kapolresta Pati, Kombes Jaka Wahyudi, dan Dandim Pati, Letkol Arm Timotius Berlian Yogi Ananto, Jumat (8/8/2025) malam.

Setiba di posko tersebut, Sudewo dan sejumlah warga berdialog soal pembatalan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen. Juga dibahas soal kabar bahwa Sudewo bakal umrah pada tanggal 13 Agustus 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudewo juga bersalaman dan berpelukan dengan Supriyono, salah satu warga. Sementara itu massa bilang agar Sudewo menunggu saja aksi demo pada 13 Agustus 2025. Sudewo lalu disoraki sejumlah warga di sekitar Alun-alun Pati. Sudewo dan rombongan lalu meninggalkan posko.

"Huuu, huuu, lengserkan, lengserkan," sorak warga.

ADVERTISEMENT

Saat ditemui wartawan di Pendopo Kabupaten Pati, Sudewo mengaku sudah berdialog dengan warga yang ada di posko donasi.

"Niat saya baik, supaya mereka juga mau menahan diri, sama-sama menciptakan suasana aman dan kondusif di Pati. Karena logikanya dia mau (demo) karena tuntutannya mereka supaya PBB itu diturunkan, kan saya akomodir. Tidak hanya turun, melainkan kami batalkan," kata Sudewo di Pendopo Kabupaten Pati, Jumat (8/8/2025) malam.

"Ada juga yang menuntut lima hari sekolah kembali enam hari sekolah, kan saya akomodir juga. Jadi dua-duanya saya akomodir, logika sudah selesai yang mau dituntut apalagi? Maka saya ngajak itu supaya dia nahan, menciptakan suasana damai," jelasnya.

"Tapi kenyataannya masih seperti itu. Berarti saya menyimpulkan itu tidak murni, berarti ada yang menunggangi. Itu kepentingan politik," ujar Sudewo.

"Sudah saya jelaskan satu katanya slogan Pati Bumi Mina Tani diganti Pati Mutiara berarti tidak. Pati Mutiara itu tema hari jadi Kabupaten Pati 702 bukan mengubah slogan itu klir," Sudewo melanjutkan.

Menurut Sudewo, ada opini yang menggiring warga untuk membenci dirinya.

"Katanya 13 Agustus katanya saya mau umroh. Tanggal 17 Agustus 2025 menjadi Irup upacara kan nggak mungkin saya berangkat umroh. Itu bangun opini untuk membenci saya," ucapnya.

Di sisi lain, warga yang memberikan donasi untuk rencana aksi demo pada tanggal 13 Agustus juga terus berdatangan ke posko tersebut. Warga yang memberikan donasi untuk demo tanggal 13 Agustus juga terus berdatangan.

Kenaikan PBB Pati 250% Dibatalkan

Sebelumnya, Sudewo memutuskan membatalkan kenaikan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan atau PBB-P2 sebesar 250 persen. Hal ini dilakukan lantaran kebijakan itu menuai penolakan.

"Kami menyampaikan bahwa mencermati perkembangan situasi dari kondisi dan mengakomodir aspirasi yang berkembang saya memutuskan kebijakan kenaikan PBB PP sebesar 250 persen saya batalkan," jelas Bupati Pati Sudewo saat konferensi pers di Pendopo Kabupaten Pati, Jumat (8/8/2025) pagi.

Menurutnya, dengan adanya pembatalan kenaikan ini berarti kembali sesuai dengan biaya PBB-P2 tahun 2024.

"Saya sampaikan berarti pembayaran pajak PBB-PP akan kembali seperti semula yaitu seperti pada tahun 2024," ungkap dia.

Lebih lanjut, bagi warga yang terlanjur membayar, maka akan dikembalikan sisanya.

"Bagi yang sudah terlanjur membayar maka uang sisanya akan dikembalikan oleh pemerintah yang akan diatur teknisnya oleh BPKAD dan oleh kepala desa," jelasnya.

Meski demikian, Sudewo mengaku akan tetap konsisten membangun Kabupaten Pati. Dia akan melayani masyarakat secara maksimal dan tulus.

"Bahwa saya akan tetap konsisten membangun Kabupaten Pati secara maksimal. Melayani masyarakat Kabupaten Pati secara maksimal setulus tulusnya. Jadi ini murni dalam rangka menciptakan kondisi dan juga tidak ada perubahan sikap dari saya tetap tulus ikhlas untuk masyarakat Kabupaten Pati," jelasnya.

"Maksimal pembangunan sesuai dengan kemampuan daerah. Kalau ada yang kurang berkenan selama ini mohon maaf sebesar-besarnya," lanjut dia.

Diberitakan sebelumnya, kebijakan kenaikan PBB tersebut memicu protes dari masyarakat. Bahkan warga menyiapkan demo besar-besaran pada 13 Agustus mendatang. Sebagai persiapan demo, massa menggalang donasi di sekitar Alun-alun Pati.




(dil/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads